Pertamina dan BBKSDA Sulsel Berkomitmen Dengan Segala Bentuk Kegiatan Pelestarian Alam

By Ahmad Rajendra


Kepala BBKSDA Sulsel, Thomas: Melalui Konservasi Rusa Timor di Takalar, Bangkitkan Wisata Sejarah Cakura

Nusakini.com--Takalar--Dihadiri 120 peserta yang terdiri dari Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar, PT. Pertamina Integrated Terminal Makassar, TNI, Polri, aparat Desa Cakura Kabupaten Takalar, para pejabat struktural Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, akademisi Universitas Hasanuddin dan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat “Mammetang”, Kepala Desa Passelorang Kabupaten Wajo, Anggota Pramuka Sakawanabakti Makassar, Lembaga Konservasi, Perbakin Sulawesi Selatan. Berkomitmen mendukung penyerahan indukan rusa timor kepada para penangkar, Senin (23/12) 

Rusa timor adalah hewan endemik Indonesia. Namun sejak 2008, keberadaan rusa timor termasuk dalam kategori rentan (vernulable). Hal itu disebabkan banyaknya perburuan dan kehilangan habitat. Kondisi tersebut berdasarkan data organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN).

Untuk pengembangan pengelolaan Taman Buru Ko’mara sebagai role model pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan telah melaksanakan program Tata Kelola Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat Terintegrasi dan Berkelanjutan di Desa Cakura. 

Program ini merupakan upaya konservasi satwa liar berbasis masyarakat melalui penangkaran Rusa Timor (Rusa timorensis). Tujuan program ini adalah untuk membangun tata kelola penangkaran rusa rakyat dan peningkatan populasi satwa dengan prinsip 3K, yaitu Kemitraan, Kelestarian, dan Kesejahteraan.

Berkenaan dengan program konservasi tersebut, PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Makassar dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sangat mendukung dan telah memberikan bantuan kepada kelompok Desa Binaan Mammetang Desa Cakura Kabupaten Takalar. Bantuan yang telah diberikan meliputi pembanguna kandang penangkaran, subsidi pakan alami rusa, evakuasi indukan rusa, serta monitoring dan pembuatan bahan kampanye atau promosi.

“Pertamina berkomitmen dengan segala bentuk kegiatan pelestarian alam. Sesuai dengan tagline BUMN Hadir Untuk Negeri. Kami menilai penangkaran rusa sangat bermanfaat inutl ekosistem dan masyarakat kami berharap populasi rusa timur bertambah dan bermanfaat bagi masyarakat. 

"Kami mengajak semua kalangan dan stakeholder penggiat konservasi untuk bekerja sama mendukung konservasi rusa ini agar terealisasi dan kemanfaatan bersama.  Selain konservasi rusa timor di Cakura Program CSR kami di Sulawesi selatan adalah pengelolaan mangrove, transplantasi karang dan koral, dan budidaya kupi-kupu Maros, perlu diketahui CSR kami untuk Sulawesi Selatan masuk 3 kandidat proper emas Tahun 2019,” kata Manajer Pertamina, Ambotang.

“Pengelolaan Cakura masuk prioritas nasional 2020 untuk pengembangan infrastruktur lanjutan, dan dari PU pembangunan jalan. Kami mendukung pariwisata di cakura yang luasnya 4000 ha akan kita pelihara agar terjadi siklus kehidupannya. Konservasi itu kita menunda keburukan, konservasi  sama dengan saving. Dengan dukungan CSR Pertamina Makassar, PT VALE, Wajo, Gowa Discovery Park, CSC yang menyumbangkan Indukan Rusa sebanyak 16 ekor ini kita berharap untuk membangun kebanggaan sejarah, kita bangkitkan wisata sejarah cakura,” kata Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Ir. Thomas Nifinluri, M. Sc.

Sumber indukan Rusa Timor sebanyak 16 ekor berasal dari para penangkar perorangan dan Lembaga Konservasi yang berada di wilayah kerja Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan. Untuk penangkar perorangan yaitu Andi Jusman (Kepala Desa Passelorang Kec.Gillireng, Kab Wajo), Erlin Harry (PT. Vale). Lembaga Konservasi yaitu PT. Mirah Megah Wisata atau Gowa Discovery Park dan PT. Bontomarannu Education Park atau Citra Satwa Celebes.

Indukan Rusa Timor ini akan diserahkan ke 4 (empat) penangkar rusa rakyat di sekitar Taman Buru Ko’mara yaitu atas nama Haryanto Dg. Bonto sebanyak 4 (empat) ekor, Harifuddin Dg Nanjeng sebanyak 5 ekor,  Juga Dg. Tarru sebanyak 2 ekor, Andi Fahruddin sebanyak 2 ekor, dan Saparuddin dg. Talli sebanyak 3 ekor. Diharapkan para penangkar ini dapat menjaga satwa tersebut dan semoga satwa ini dapat berkembang biak untuk mendukung keanekaragaman hayati di Taman Buru Ko’mara.(R/Rajendra)