Perkuat Statistisi, Kemenag Ingin Sajian Data Lebih Variatif dan Dinamis

By Admin

nusakini.com--Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi (Masdatin) menggelar bimbingan teknis bagi para pengelola data dan statistisi Kementerian Agama. Kepala Biro Masdatin Mastuki mengingatkan agar data-data Kementerian Agama bisa disajikan secara lebih variatif, atraktif dan dinamis sehingga mudah diterima masyarakat.   

“Statistisi bisa menjadi kekuatan untuk menyajikan data yang lebih maksimal,” terang Mastuki di Bogor, Rabu (19/7). 

Mastuki minta, pengelola data tidak hanya bergumul di belakang meja saja, tetapi sampai pada pengolahan tingkat lanjutan. Pengelola data dituntut mampu mengolah dan menyajikan data dengan baik hingga mudah diterima masyarakat. 

“Statistisi harus bisa bicara lebih dari sekedar data statistik dan mampu menjadikan data lebih informatif. Data yang ada, harus diimprovisasi dengan penyajian model data yang fun, dari data statistik diolah dengan cara yang berbeda untuk disampaikan publik,” ujarnya. 

Mastuki mencontohkan data jumlah madrasah. Menurutnya, itu bisa dikemas dalam banyak tema dan klasifikasi, antara lain: data madrasah berprestasi, data profesi wali siswa madrasah, dan lainnya. “Data statistik tersebut diolah menjadi data yang invormatif. Data madrasah bisa digali berdasarkan keunikan-keunikannya,” terangnya.  

Terkait itu, para statistisi juga harus menjaga akurasi untuk memastikan publik mendapat data yang valid. Menurutnya, dalam kaidah sistem informasi dikenal "garbage in garbage out", kalau data yang masuk kualitasnya adalah sampah, maka setelah diolah hasilnya juga sampah. 

“Proses agregasi data di Kementerian Agama, harus digawangi para statistisi, mulai dari tahap pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan pelaporan,” katanya. 

Kabag Data Sulistiowati melaporkan, secara nasional, pejabat fungsional statistisi Kementerian Agama hanya berjumlah 14 orang. Padahal, Kementerian Agama sangat kaya akan data, mulai dari data keagamaan, data pendidikan, data haji dan umroh, dan tata kelola. Untuk itu, ke depan perlu dilakukan penambahan SDM Statistisi Kementerian Agam. 

“Bimtek menjadi salah satu upaya kami untuk meningkatkan kompetensi, tidak hanya kepada para statistisi, tapi juga ASN yang bertugas menjadi pengelola data,” ucapnya.  

Menurutnya, bimtek ini kali difokuskan pada pengolahan data tingkat lanjutan, penyajian data, dan pelaporan secara ilmiah. Dari situ, diharapkan Kementerian Agama memiliki para statistisi yang handal, mampu mennghadirkan data yang akurat, analisa yang tajam, penyajian/presentasi yang menarik serta pelaporan dengan standard karya tulis yang ilmiah.(p/ab)