Peran Penting Delegasi Amirul Hajj Indonesia

By Admin

nusakini.com--Setiap negara yang mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci dipastikan memiliki delegasi Amirul Hajj. Hal ini penting karena tidak hanya merupakan tradisi para pendahulu, juga memiliki peran dalam memberikan bimbingan dan konsultasi kepada jemaah. 

Delegasi Amirul Hajj Indonesia yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Sabtu (11/08) sore waktu Saudi. Di bandara, Menag beserta jajaran menyempatkan diri untuk menyapa jemaah Indonesia. 

“Delegasi terdiri dari Amirul Hajj Menag Lukman, Naib Yahya Cholil Staquf dari PBNU dan Dadang Kahmad dari PP Muhammadiyah, Sekretaris Muhammad Isom dari Ditjen Pendidikan Islam Kemenag,” ungkap Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kemenag Mastuki, Sabtu (11/08) malam WAS di Jeddah. 

Selain itu, imbuhnya, delegasi juga beranggotakan Agus Sartono (Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian PMK), Masduki Baidlowi (Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi), Akhmad Sadeli Karim (Ketua Umum PB Mathla'ul Anwar), Ahmad B. Muhammad Al Atas (Ketua Maktab Daimi Rabithah Alawiyah), Jeje Zainuddin (Wakil Ketua Umum Persis), Rusli Effendi (Sekretaris PB Al Wasliyah), A.Zaini Mawardi (Katib Aam Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Mu'tabaroh Nahdliyah), dan Masjured Munawir (Yayasan Pendidikan Islam Al Muttaqien). 

“Delegasi dilengkapi staf sekretariat dua orang yakni Kabag Tata Usaha Pimpinan Biro Umum Setjen Kemenag Khoirul Huda Basyir dan Kasubdit Kesiswaan Ditjen Pendis Abdullah Faqih,” kata Mastuki. 

Ditambahkan, peran penting Amirul Hajj selain memimpin misi haji Indonesia juga akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak dan instansi terkait dalam penyelenggaraan haji di Arab Saudi. “Misalnya mulai Senin depan akan dilakukan peninjauan fasilitas akomodasi dan dapur penyedia konsumsi jemaah,” urai Mastuki. 

Amirul Hajj juga dijadwalkan akan melakukan pengecekan langsung fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). “Tahun ini perhatian pemerintah akan fokus di Armuzna. Karena berdasarkan Indeks Kepuasan Jemaah Haji tahun 2017, titik lemah berada di Armuzna, terutama ketersediaan fasilitas di Mina seperti toilet dan space, yakni ukuran yang tersedia per jemaah tiap satu tenda di Mina,” urai Mastuki. 

Selain itu, delegasi juga akan bertemu dengan muassasah Asia Tenggara dan peninjauan fasilitas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik di Makkah maupun Madinah. “Termasuk akan memimpin pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah nanti,” pungkasnya.(p/ab)