Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Ciptakan Lapangan Kerja

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah melaksanakan Program kegatan penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP) yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dengan mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian.

Hal ini dikatakan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Gunawan Yulianto usai membuka monitoring dan evaluasi program penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP) di Jogyakarata, Jumat (4/11/2016) lalu.

Menurut Gunawan, pertanian saat ini menghadapi berbagai tantangan salah satunya dengan menurunnya minat para pemuda untuk bekerja pada sektor pertanian. Kondisi tersebut dimungkinkan karena kesan pemuda yang salah terhadap pekerja sektor tersebut.

“Mereka mengesankan bekerja dipertanian harus ke sawah bergelut dengan lumpur, tradisional, berada dipedesaan dan terbelakang” ujarnya.


Gunawan menjelaskan bahwa lulusan perguruan tinggi sampai saat ini lebih cenderung sebagai pencari kerja (jobseeker) dari pada pencipta lapangan kerja (jobcreator). Hal ini dimungkinkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini masih berfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan.

“Sudah saatnya dunia pendidikan mendorong lahirnya lulusan yang siap menciptakan lapangan pekerjaan, “ jelasnya.

Kenyataan ini mengakibatkan, sarjana pertanian yang bekerja disektor pertanian semakin sedikit, mereka cenderung memilih bekerja di luar sektor pertanian. Hal ini jika tidak ada penanganan dalam jangka panjang secara gradual akan berdampak menurunnya jumlah tenaga terdidik pada sektor pertanian, akhirnya terjadi kelangkaan tenaga terdidik pada sector pertanian.

“Perlu terobosan untuk memperkuat sumber daya manusia pertanian, fakta-fakta tersebut harus segera dihentikan.” Ungkap Gunawan


Staretegi untuk memperkuat sumber daya manusia adalah mengubah kesan kepada pemuda bahwa sektor pertanian bukan hanya budidaya tanaman di sawah melainkan usaha agribisnis dari subsitem hulu sampai hilir yang dapat memberikan peluang kerja dan peluang usaha yang sangat luas. Strategi lain menubuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan aktivitas kewirausahawan agar lulusan perguruan tinggi pertanian lebih menciptakan lapangan kerja.

Melalui kegiatan PWMP mahasiswa akan bertindak sebagai wirausahawan muda pertanian (agripreneur). Setelah menjadi tenaga terdidik pertanian diharapkan akan menjadi pengusaha pertanian, sekaligus menjadi penggerak dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian.


Program PWMP ini terbagi dalam tiga tahapan, mulai dari tahap pertama penyadaran dan penumbuhan, pemandirian, dan pengembangan yang dilaksanakan satu tahun setiap tahapnya. Program ini melibatkan tujuh perguruan tinggi mitra yaitu IPB, UGM, Universitas Padjadjaran, Universitas Lampung, Universitas Syahkuala (Aceh), Universitas Hasanuddin dan Universitas Brawijaya.

“Ada sekitar 500 kelomok wirausahawan muda pertanian yang sudah terbentuk, masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampai lima orang. Setiap kelompok telah diberikan suntikan dana sebesar 30 s.d. 35 juta rupai untuk menjalankan bisnisnya,” pungkasnya. (p/mk)