Pendamping PKH Harus Meneguhkan Tekad Menjadi Pejuang Kemanusiaan

By Admin

nusakini.com--Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat mengatakan bahwa Pendamping Program keluarga Harapan (PKH) harus menjadi garda terdepan dalam penanggulangan kemiskinan sebagai pejuang kemanusiaan. 

"Saya berharap saudara meneguhkan tekad untuk melaksanakan tugas sebagai pendamping PKH, bekerja di bidang kemanusiaan dan sudah mengiklaskan diri untuk memperjuangkan kesejahteraan keluarga yang miskin/kurang mampu," harap Dirjen. 

"Kalaupun ada hal yang masih mengganjal apapun juga segera konsultasikan kepada fasilitator bintap, sehingga setelah pembekalan ini, hati Saudara sudah bulat untuk melanjutkan pengabdian dan meniti karir sebagai pejuang kemanusiaan," tandas dirjen membakar semangat para pendamping. 

Karena itulah, lanjut Harry pembekalan ini menjadi penting untuk membangun visi dan misi yang sama sebagai sebuah korps yang mempunyai tujuan yang sama. 

Tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa PKH secara efektif bisa mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan. 

Dirjen juga menyampaikan pesan dan arahan dari Menteri Sosial Idrus Marham bahwa pendamping tidak boleh terlibat dalam kepentingan politik praktis, harus independen dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan. Pastikan bahwa selama berlangsung pilkada, suasana kerukunan dan silahturahmi tetap terjalin baik. 

Pada kesempatan tersebut, Dirjen juga mengukuhkan sebanyak 333 orang sebagai pendamping PKH yang berasal dari lima Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 

Dalam laporanya, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Nur Pujiyanto menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah melaksanakan rekruitmen SDM pelaksana PKH secara online dengan jumlah pelamar mencapai 258.485 orang. 

"Yang dinyatakan lulus uji kompetensi bidang dan psikotes sebanyak 16.343 orang," papar Direktur. 

"Pendamping yang mengikuti bintap dan dikukuhkan berasal.dari Kota Bogor 4 orang, Kabupaten Bogor 129 orang, Kota Depok 11 orang, Kota Sukabumi 110 orang, Kabupaten Cianjur 70 orang 

Sementara itu Plt. Walikota Bogor Ir. Usmar Hariman dalam.sambutannya menyampaikan bahwa suka duka pendamping di lapangan akan sangat bervariatif karena akan menghadapi masyarakat dengan latar belakang sosial ekonomi dibawah rata-rata. 

"Adik-adik pendamping harus memiliki ketrampilan dan kamampuan yang memadai untuk menjalankan tugasnya, sehingga kegiatan seperti ini sangatlah tepat dilaksanakan," ujar Usmar. 

Anak Berprestasi dan KPM Graduasi Mandiri 

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada lima anak berprestasi, salah satunya adalah Syarah Azahra Alia usia 16 th, anak KPM Ibu Elly Latifah Kel. Pakuan Kec. Bogor Selatan Kota Bogor Prestasi Animasi dan Kaligrafi. 

Animasi yang dibuat bersama tim sudah berhasil memenangkan lomba di tingkat Asean, "Saya berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi pendamping untuk dapat memberikan motivasi kepada anak-anak dari keluarga PKH agar dapat berprestasi," ungkap Harry. 

Lain halnya dengan Siti, ia menunjukkan kemampuannya dalam membaca puisi, puisi yang dibawakan sangat memukau semua yang hadir. 

Usai membacakan puisinya Dirjen pun tertarik juga untuk membaca puisi yang tersimpan di telepon genggam Siti. 

Setelah selesai membaca puisi, Harry mengungkapkan kekagumannya, "Saya berharap Siti bisa diikutkan pada acara temu keluarga sejahtera yang rencananya akan dilaksanakan paga bulan Juli 2018 bertepatan dengan oeringatan Hari Anak," Tutur Harry. 

Siti Nurlita yang berusia 20 tahun merupakan anak KPM PKH Ibu Eti Suryati Desa Pasir Buncir Kec. Caringin Kabupaten Bogor Prestasi Puisi. 

Selain anak berprestasi diserahkan juga sertifikat kepada lima KPM Garduasi Mandiri, mereka.adalah KPM yang dengan kesadaran sendiri mengundurkan diri dari kepesertaan PKH.karena telah membaik tingkat kesejahteraannya. 

Salah satunya adalah Dedeh dari Desa Ciherang Pondok Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Dedeh adalah peserta PKH Kohort 2014 dan menyatakan keluar dari PKH pada tahun 2017. 

"Saya menyatakan keluar dari PKH karena memiliki usaha toko sayuran, semua ini adalah berkat dukungan dan motivasi pendamping PKH. Saat ini kehidupan ekonomi saya meningkat dan saya sudah mampu dan hidup mandiri" ujar Dedeh.(p/ab)