Penangkapan Habib Umar Itu Hoaks, Wasekjen PBNU: Ini Fitnah Keji untuk Adu Domba Pemerintah dengan Ulama

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Informasi hoaks tentang penangkapan Habib Umar bin Hafidz saat berceramah di Samarinda oleh Densus 88 tersebar cepat melalui media sosial sehingga pihak Kepolisian Indonesia pun bergerak memburu penyebar kabar tersebut. 

Pihak Mabes Polri mengungkapkan telah menemukan pelaku penyebar berita hoaks tersebut. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pelaku diidentifikasi menggunakan akun Facebook Valeria Dona Donovan, Senin (15/10/2018)

"Sementara sudah di-mapping, profil yang penyebar hoaks ini menggunakan akun atas nama Valeria Dona Donovan," ujar Dedi, di kantornya, Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berdasarkan sumber yang sama, dalam penyelidikan kepolisian, pelaku diketahui berada di Sumedang, Jawa Barat.

Polresta Samarinda dan Cyber Polda Kaltim juga turut serta dalam penanganan kasus tersebut. 

“Bagi pelakunya akan dijerat UU ITE," kata Wakapolresta Samarinda, AKBP Dedi Agustono, Senin (16/10/2018). 

Sementara Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon Hery Haryanto Azumi  bersyukur karena kabar penangkapan Habib Umar bin Hafidz merupakan kabar hoaks. Pihaknya bersyukur pula polisi bertindak cepat menangani kasus tersebut. 

“Alhamdulillah, berita penangkapan Habib Umar oleh Densus 88 adalah hoax yang nyata,” ungkap Hery sebagaimana dilansir dari situs NU Online, Selasa (16/10/2018) dini hari.  

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2005-2008 ini, berita hoaks tersebut merupakan sebentuk fitnah keji yang bertujuan mengadu domba antara pemerintah dengan ulama.

“Itu upaya adu domba antara pemerintah dengan ulama,” pungkas Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini.

Sebagaimana diketahui, pada 13 Oktober beredar video di Facebook terkait pengamanan Habib Umar. Video tersebut kemudian diberi keterangan oleh pengunggahnya dengan teks, "Astagfirullah...Inalillahi... Habib Umar ditangkap di Samarinda ketika sedang ceramah. Ya Allah akhirilah kezholiman ini... Wahai rezim ingatlah darah ulama itu beracun...!!!"  (b/mk)