Penambahan Kapasitas Kilang Diperlukan

By Admin

nusakini.com-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyaksikan Penandatanganan Kontrak Engineering and Project Management Services untuk pelaksanaan studi Basic Engineering Design (BED) untuk Refinery Development Master Plan (RMDP) IV Cilacap kepada Amec Foster Wheeler Energy Limited. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Pengolahan PT Pertamina Rachmad Hardadi dan Vice President of International Operations Saudi Aramco Said Al-Hadrami di Kantor Pusat Pertamina, Senin (23/5). 

  Sudirman menyatakan bahwa penandatanganan ini merupakan salah satu usaha dari rangkaian proyek untuk meningkatkan kapasitas kilang di Indonesia. “Ini adalah pertama kalinya RDMP yang berhasil maju kepada langkah berikutnya, yang semakin menuju pada konstruksi,” tutur Sudirman.   

  Penandatanganan ini lanjut Sudirman, memiliki makna bagi kedaulatan energi kita. “Kita sadari bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, kita membutuhkan peningkatan kapasitas kilang,” ujarnya.  

  Sudirman mengingatkan bahwa Pertamina harus melakukan improvisasi dan modernisasi kilang yang ada melalui proyek RDMP. Selain itu, Sudirman juga berharap Pertamina dapat membangun kilang baru di Tuban, Bontang, dan Dumai. “Jika melakukan hal tersebut, maka dalam sepuluh tahun ke depan, kapasitas kilang akan meningkat dua kali lipat,” lanjut Sudirman. 

  Dengan peningkatan kapasitas dan kualitas kilang, menurut Sudirman, ketergantungan Indonesia pada impor minyak mentah akan berkurang. Selain itu, dengan kualitas yang meningkat, Indonesia akan memperoleh bahan bakar yang bersih. “Devisa pun akan dihemat karena impor berkurang,“ sambung Sudirman.  

  Dengan penandatanganan kontrak BED tersebut, Amec Foster Wheeler akan menyelesaikan pekerjaannya dalam 9 bulan. Proyek pengembangan kilang Cilacap yang membutuhkan dana hingga 5 miliar Dolar Amerika Serikat, diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2022. Usai proyek pengembangan kilang, kapasitas kilang Cilacap diproyeksikan akan meningkat menjadi 370.000 barel perhari. “Tekat dari Saudi Aramco adalah menjadikan kilang Cilacap sebagai kilang terbaik di Asia,” tandas Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto. (DKD). (p/ab)