Pemprov Jateng Siapkan PNS Tetap Produktif Setelah Pensiun

By Admin


nusakini.com-Surakarta – Masa pensiun proses alami yang bisa terjadi pada setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, bagaimana agar masa pensiun itu membuat seseorang lebih kreatif dan produktif? 

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terus berupaya menyiapkan “alumninya” agar siap menghadapi masa pensiun. Salah satunya, melalui Pembekalan PNS yang Akan Purna Tugas. Seperti yang dilakukan 50 orang PNS, di Toko Roti Ganep’s Surakarta, Rabu (20/2). 

Praktik membuat donat dan roti manis tersebut tampak mengasyikan. Peserta pria maupun wanita yang dibagi dalam empat kelompok itu, terlihat menikmati proses pembuatan roti. Kelenturan tangan saat nguleni adonan menandai mereka yang terbiasa memasak dengan yang jarang. Namun setidaknya, semangat berusaha menaungi seluruh peserta. 

Canda tawa menyeruak ketika ada di antara peserta yang membuat roti dengan bentuk yang semrawut. Senyum pun tersungging saat mendapati hasil kreasi mereka menunjukkan hasil yang apik, di luar prediksi mereka. 

Nurul Fuadah, PNS DPKAD Jawa Tengah merasa senang bisa mengikuti pelatihan tersebut. Tak hanya mendapat sejumlah ilmu, wanita yang dua setengah tahun lagi akan pensiun ini juga gembira karena menambah teman, yang artinya juga menambah jejaring. 

“Rasanya harinya itu kurang, karena kita benar-benar dapat ilmu yang bermanfaat, khususnya menjelang pensiun. Kita bisa berwirausaha, berusaha, misalnya membuat roti seperti hari ini, mendapat teman juga, dan bisa refreshing,” ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan Sri Purwaningsih, PNS Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Dia sengaja memilih pembekalan memasak, karena kesehariannya juga senang mengolah makanan. Beruntung, pada pembekalan itu tak hanya resep yang didapat, tapi juga berbagai tips dan trik menjalankan usaha. 

“Senang, saya bisa mendapat ilmu dari pembekalan, mulai Senin (18/2) sampai sekarang. Saya jadi tahu berbisnis itu bagaimana, sehingga setelah pensiun saya bisa mencoba usaha kecil-kecilan dulu. Kan tidak bisa langsung jadi juga. Semoga bisa bertambah besar,” bebernya. 

Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai BKD Provinsi Jawa Tengah Agung Raharjo Wibowo Kusumo menyampaikan, pembekalan untuk PNS yang akan purna tugas dilakukan untuk menyiapkan mereka agar tetap bisa kreatif dan produktif sesuai minat masing-masing. Ada beberapa peminatan yang ditawarkan, yakni makanan, perikanan, kerajinan, dan pertanian. 

Ditambahkan, pembekalan untuk mereka tak sekadar teknik pembuatan produk. Para peserta juga dikenalkan permodalan kewirausahaan, pengembangan produk UKM di era millennial, teknik foto produk dalam meningkatkan pemasaran di era digital, manajemen pengelolaan keuangan, hingga motivasi untuk mengantisipasi post power syndrome. 

“Mereka juga bisa sharing, mendengarkan testimoni dari pelaku usaha yang telah berhasil, do dan don’t-nya apa sehingga bisa mempersiapkannya. Termasuk yang dilakukan di Toko Roti Ganep’s, mereka bisa belajar cara membuat roti, dan mendapat tips dan trik memulai bisnis serta menjaga usaha agar terus bertahan,” terang Agung. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, masa pensiun bukan berarti menghalangi para PNS untuk produktif dan kreatif. Justru di masa tua, mereka bisa mengeksplorasi kemampuannya, dan tentu yang mereka sukai. Bahkan, bukan tidak mungkin mereka bisa menjadi wirausaha yang sukses. 

“Untuk itu, kami bekali mereka dengan sejumlah ketrampilan. Dan yang jelas mereka tak hanya mendapatkan bagaimana cara membuat roti, budidaya ikan, bercocok tanam, membuat berbagai kerajinan, tapi juga mendapatkan ilmu bagaimana bisa menjadi wirausaha baru, bahkan bagaimana mendapatkan modal usaha,” ujarnya. 

Penerus Toko Roti Ganep’s Generasi Keenam, Laurensia Liona Swandito, didampingi Marketing Manager Emi Yuniawati mengapresiasi pelatihan yang dilakukan BKD tersebut. Diakui, belakangan ini kelas memasak sering diadakan di tokonya, mulai dari anak TK sampai dewasa. Khusus para PNS yang hendak pensiun, dia juga mengajarkan bagaimana mengembangkan usahanya. Apalagi, perjalanan usaha roti yang dimulai dari 1881 tersebut sudah sangat panjang, dan menemui sejumlah kendala. 

“Karenanya, tadi kami berikan bagaimana tips-tipsnya untuk tetap bertahan. Tidak hanya saat ini, kami juga melayani jika di lain hari mereka hendak bertanya. Bisa lewat WA, atau lainnya,” tandasnya.  (p/ab)