nusakini.com-Demak – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah siap menanggung 100 persen biaya premi yang dibayarkan para pemilik Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) berkategori miskin. Kebijakan itu akan mulai diterapkan musim tanam (MT) tahun ini dengan sasaran luasan lahan 45.000 hektare. 

Kepala Distanbun Jateng Yuni Astuti menjelaskan, AUTP merupakan program asuransi kepada petani atas risiko kegagalan panen. Klaim bisa diberikan jika lahan pertanian ditanami padi mengalami kerusakan akibat banjir, kekeringan, serta serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). 

Ditambahkan, premi yang harus dibayarkan untuk tiap musim tanam sebesar Rp180 ribu per hektare. Namun petani peserta AUTP hanya merogoh kocek sebesar Rp36.000 per hektare, karena selama ini pemerintah telah memberikan subsidi pembayaran sebesar 80 persen. 

“Tahun ini kami akan membayar seluruh premi AUTP sebesar Rp180 ribu dengan luas 45.000 hektare. Sasarannya petani miskin. Nanti dibiayai dari APBD Jateng sebesar Rp9 miliar, termasuk diberikan pendampingan,” jelas Yuni, dalam pembahasan Panitia Khusus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Pansus RPJMD) Provinsi Jawa Tengah 2018-2023 bidang ekonomi di Amaris Hotel Demak, Senin (21/01). 

Dihadapan Pansus RPJMD, dia menyebut kebijakan itu sebagai bagian dari tujuh sasaran prioritas Pemprov Jateng lima tahun ke depan, untuk mengurangi angka kemiskinan sekaligus ketahanan pangan. 

“Nanti setiap tahun akan menurun (sasaran lahan). Tahun ini 45 ribu hektare, lalu tahun depan 35 ribu hektare, dan seterusnya. Syaratnya, peserta AUTP memiliki Kartu Tani, lalu memiliki luasan lahan kurang 0,25 hektare,” beber Yuni. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan, kegiatan pendampingan pansus RPJMD yang diketuai Abdul Aziz ini dapat segera menentukan upaya yang dilakukan untuk bisa mempercepat pengurangan angka kemiskinan di Jawa Tengah. 

“Pansus RPJMD ini pertemuan keempat. Kalau sepak bola sudah mendekati babak final. Jadi segera kita bedah bersama. Enggak usah banyak cerita, maunya apa, targetnya apa, lalu duitnya (anggaran) dari mana, bagaimana kita mencarinya,” pesannya saat memberikan pengantar.(p/ab)