nusakini.com- Magelang-Pemerintah Kota Magelang bersama Bank Jateng resmi mencanangkan transaksi non-tunai (cashless) dengan aplikasi e-bima apps (Bank Jateng E-Moneyapps), Kamis (15/11) malam. Menariknya, pencanangan dilakukan dengan menyasar langsung pedagang kuliner di Pusat Kuliner Tuin Van Java (TVJ) Alun-alun Kota Magelang. 

Pencanangan dilakukan Walikota Magelang, Sigit Widyonindito yang diwakili Asisten 2, Joko Budiyono dan Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng, Rahadi Widayanto. 

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito dalam sambutan yang dibacakan Asisten 2, Joko Budiyono mengaku, gembira sentra kuliner Tuin Van Java dipilih sebagai proyek percontohan transaksi nontunai Bank Jateng ini. Aplikasi ini dinilainya seiring dengan memasukinya era ekonomi digital yang direspon dengan digaungkannya Go Digital Vision 2020. 

“Salah satu konsekuensinya, digitalisasi layanan keuangan yang semakin luas di tanah air. Pelan tapi pasti, masyarakat mulai digiring untuk beralih menjadi masyarakat yang bertransaksi tanpa uang tunai (less cash society),” papar Sigit. 

Menurutnya, pembayaran nontunai memiliki kelebihan dan manfaat dibanding alat pembayaran tunai. Termasuk bagi pedagang kecil. Ia menyebut, sebuah studi menunjukkan, pembayaran nontunai meningkatkan pembelanjaan seseorang, terutama untuk hal-hal yang nonesensial. 

“Metode pembayaran nontunai juga dianggap memfasilitasi gaya hidup. Dalam pandangan yang lebih sederhana, pedagang tidak perlu repot menyiapkan uang kembalian, menghindarkan dari peredaran uang palsu, dan memudahkan pembukuan,” imbuhnya. 

Sementara itu, Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng, Rahadi Widayanto menjelaskan, diluncurkannya transaksi nontunai ini berdasar kenyataan masih banyak masyarakat yang tidak terakses bank (unbanked). Hanya ada 36 persen penduduk dewasa di Indonesia yang memiliki rekening. 

“Sebabnya bank sulit membuka cabang karena biaya tinggi. Juga dibutuhkan waktu dan biaya bagi masyarakat untuk pergi ke cabang bank terdekat,” ujarnya. 

E-bimaapps ini, katanya, juga untuk mendukung penyelenggaraan transaksi nontunai di Jawa Tengah. Terlebih, pemerintah dan BI telah mencanangkan gerakan nasional nontunai (GNNT) tahun 2014 lalu guna mendorong penggunaan sistem pembayaran dan instrumen pembayaran nontunai. 

“Seiring pula dengan target pemerintah melalui Kemenkominfo ada 8 juta UMKM menggunakan layanan digital pada tahun 2020. Maka, kami sediakan sistem informasi dan sarana pendukung untuk pengelolaan keuangan,” katanya. 

Dia menyebutkan, aplikasi ini hasil kerja sama dengan Telkom Indonesia dan memiliki sejumlah fitur. Antara lain pembayaran tagihan, pembelian pulsa, pembayaran PKB, donasi, transfer untuk pengguna layanan penuh, dan alat bayar belanja dan beli. 

“Total merchant yang telah terakuisisi di area Magelang sebanyak 1.759. Lalu merchant yang telah dibukakan rekening 1.425, merchant yang memiliki QR Code 1.053, dan merchant yang telah memiliki QR di Kota Magelang sebanyak 480,” jelasnya. 

Adapun lokasi akuisisi merchant di Kota Magelang di PKL Tuin Van Java, Pasar Rejowinangun, Pasar Kukila, Pasar Kebon Polo, Taman Badakan, dan Sigaluh.(p/ab)