Pemerintah Serius Mendukung Penyediaan Listrik

By Admin

nusakini.com--Keseriusan pemerintah dalam mendukung penyediaan listrik ditunjukan dengan memasukkan program ketenagalistrikan ke dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional. 

“Kita semua tentu mengetahui salah satu bagian terpenting dalam pembangunan ekonomi adalah tersedianya energi, termasuk tentu saja listrik dengan jumlah yang cukup,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan sambutan dalam acara Forum Bisnis PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, di Jakarta, Jumat(21/7). 

Forum yang dihadiri pejabat Kementerian/Lembaga, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Gubernur, Duta Besar, dan Komisaris serta jajaran Direksi PLN ini ditujukan untuk menyampaikan kesiapan dan komitmen PT PLN dalam menjamin pasokan listrik tanah air. 

Menko Darmin menjelaskan pemerintah harus memperbaiki dan menambah jaringan transmisi listrik, baik tegangan tinggi maupun menengah. Tentunya untuk mengalirkan listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat kegiatan ekonomi, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Pariwisata. 

“Adanya listrik menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di kawasan-kawasan tersebut,” lanjutnya. 

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir juga menyatakan harapannya. “Kami juga berharap dengan ditetapkannya KEK dan KI oleh pemerintah ini, dapat didorong segera industrinya sehingga pembangunan kelistrikan di daerah tersebut dapat dioptimalkan kegunaannya untuk menunjang perekonomian. 

Sofyan juga percaya bahwa ketersediaan energi listrik akan menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat. “Untuk itu, PLN telah melakukan upaya-upaya terobosan untuk meningkatkan jumlah pasokan listrik dan menyusun upaya pemerataan layanan listrik di seluruh pelosok nusantara,” katanya. 

Pemerintah bersama PLN telah berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik 35.000 Mega Watt disertai dengan jaringan transmisi dan distribusi sepanjang kurang lebih 46 ribu km. Menko Perekonomian juga menjelaskan perlunya memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia di bumi Indonesia dalam membangun infrastruktur kelistrikan. 

Di pulau Sumatera misalnya, Indonesia perlu memanfaatkan batubara, terutama batubara kalori rendah yang cadangannya melimpah. Untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur diharapkan dapat mengembangkan pembangkit listrik berbasis gas alam. Selain itu di beberapa wilayah, Indonesia juga mempunyai potensi panas bumi yang cukup menjanjikan, seperti di Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara. 

Di akhir sambutannya, Darmin pun menyatakan sudah saatnya berbicara strategi jangka panjang serta pemikiran yang positif dan konstruktif sehingga ke depan tarif listrik bisa lebih stabil. “Kita harus punya skema jangka panjang untuk memastikan tarif listrik kita tidak terseret fluktuasi harga dari waktu ke waktu. Ini juga penting untuk memudahkan investor melakukan perencanaan”, terangnya.(p/ab)