Pemerintah Komitmen Hapus Diskriminasi Terhadap Perempuan

By Admin

nusakini.com-- Berbagai persoalan yang menghinggapi anak-anak, khususnya anak-anak perempuan kerap kali diwarnai dengan kekerasan (violance), baik berupa kekerasan fisik maupun psikis. Diantara persoalan yang saat ini masih ada adalah persoalan kesetaraan hak. Untuk itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesetaraan hak-hak perempuan, khususnya anak-anak perempuan di Indonesia. 

“Hal ini harus menjadi perhatian masyarakat luas, baik tingkat nasional maupun internasional,” kata Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) Maruli Apul Hasoloan pada acara peringatan ‘Hari Anak Perempuan Internasional 2016 di Gedung Tridharma Kemnaker, Jakarta, Selasa (11/10). 

Selain upaya perlindungan hak-hak perempuan yang dilakukan oleh pemerintah, berbagai upaya yang dilakukan oleh komunitas internasional pun terus digalakkan,diantaranya melalui program Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs adalah salah satu program intrnasional yang salah satu isunya menekankan kesetaraan gender dan perlindungan bagi anak-anak dan perempuan. 

“Maka masyarakat global termasuk Indonesia, menetapkan 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of the Girl,” lanjutnya. 

Peringatan Hari Anak Perempuan merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Baik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia pada khususnya maupun masyarakat internasional pada umumnya.

Pada peringatan tahun 2016 ini sendiri, Kemnaker bekerjasama dengan Plan Internasional menyelenggarakan ‘Girl Leadership; Satu Hari Menjadi Menteri.’ Kegiatan ini berbentuk role play yang diperankan oleh 11 anak-anak muda Indonesia. Mereka memerankan diri menjadi Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) yang diperankan oleh seorang anak perempuan dan sisanya menjadi kepala unit teknis di lingkungan Kemnaker. 

Ke-11 muda-mudi ini kemudian melakukan Rapat Pimpinan (Rapim) Kemnaker dengan membahas isu penarikan pekerja anak dan kesetaran jender dalam rangka memeproleh pekerjaan yang layak. 

“Agar perempuan bisa memanaj serta memutuskan berbagai hal dalam diri mereka dan masyarakat agar dapat menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” terang Maruli. 

Adapun, peringatan Hari Anak Perempuan Internasional sendiri bertujuan untuk mempromosikan pemenuhan hak-hak perempuan, kesetaraan serta keadilan gender dalam konteks Indonesia. 

“Serta memberikan kesempatankepadap perempuan untuk belajar dan mengembangkan potensi,” pungkasnya.(p/ab)