nusakini.com--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan rapat kordinasi membahas mengenai jembatan timbang di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta. 

Usai rapat, Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan menyampaikan bahwa pemerintah akan mengaktifkan kembali jembatan timbang yang sudah tidak aktif lagi. Jembatan timbang tersebut diaktifkan dengan tujuan untuk mencegah kerusakan jalan, karena selama ini kerusakan jalan sering terjadi akibat angkutan yang memuat barang dengan beban berlebihan. 

“Kami (Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan) koordinasi tentang jembatan timbang. Jadi Kementerian Perhubungan ingin mengaktifkan jembatan timbang untuk mengatur kelebihan beban angkutan barang yang sering dijumpai di jalan raya,” kata Menteri Basuki. 

Menteri Basuki mengakui bahwa saat ini masih banyak jalan rusak seperti di jalan lintas timur Sumatera, lintas Pantura, terutama daerah-daerah angkutan batubara seperti di Sumatera, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur. 

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil inventarisir, saat ini ada sekitar 141 jembatan timbang, namun yang aktif hanya 81 jembatan timbang. “Kita akan coba ini, pilot project nya tiga atau lima jembatan timbang yang akan diaktifkan, dan mudah-mudahan secepatnya dapat dilakukan yaitu pada 2017,” katanya. 

Sementara itu Menhub Budi Karya menyampaikan bahwa mengenai lokasi pengaktifan jembatan timbang, akan dipilih tempat yang paling banyak jalan rusaknya dan juga pungutan liar (pungli). “Kami akan pilih lokasi yang paling banyak jalan rusaknya dan juga pungli,” ujarnya. (p/ab)