Pembukaan KTT Ulama, Din Syamsuddin Bicara Pentingnya Islam Wasathiyah

By Admin

nusakini.com-- Indonesia menggelar Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasatiyah. Pembukaan KTT berlangsung di Istana Bogor, Selasa (1/5).  

Kegiatan yang diikuti puluhan ulama dan cendekiawan dari berbagai negara ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.  

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Prof Din Syamsuddin mengatakan, Islam Wasatiyah penting untuk dibahas dalam kegiatan KTT. Din menengarai adanya gejala sebagian umat Islam yang sudah meninggalkan Islam Wasatiyah, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. 

"Pertama, karena itu ajaran sentral Islam, dinyatakan tegas dalam Alquran. Tentu ada alasan realistik, karena ada gejala sebagin umat Islam yang meninggalkan Wasatiyah Islam ini. Karena ada gejala semacam itu, maka perlu revitalisasi, sekaligus tawarkan pada dunia," ujar Din saat memberikan kata sambutan dalam acara pembukaan di Ruang Garuda Istana, Bogor. 

Din menuturkan, Islam Wasatiyah tidak bisa hanya disimpulkan dengan satu atau dua kata. Namun, Islam Wasatiyah berarti Islam jalan tengah. Merujuk hasil Munas MUI 2015, setidaknya ada 10 prinsip Islam Wasatiyah yang disampaikan pada umat. 

Menurut Din, Islam Wasatiyah penuh dengan toleransi, tidak terjebak ekstremitas, mengambil jalan tengah, moderasi Islam, dan cenderung menyelesaikan masalah dengan musyawarah. 

"Tidak terlibat kekerasan, sampai pembunuhan, terbuka dan berada di atas untuk semua golongan. (Nilai ini) Sepenuhnya dibahas di KTT," kata Din. 

Din menambahkan, diselenggarakannya KTT tidak lain untuk merevitalisasi Islam Wasatiyah yang ada dalam kitab suci Alquran yang kini cenderung banyak dilupakan. "Di Indonesia, ada semacam deviasi, distorsi oleh segelintir orang tapi kemudian juga sudah mendarah mendaging. Ini yang harus segera dimantapkan. Maka lebih kepada revitalisasi Wasatiyah Islam," jelas Din. (p/ab)