Pembiayaan Perubahan Iklim Diminta Sasar Petani

By Admin


nusakini.com - Perusahaan kertas milik grup Sinarmas, Asia Pulp and Paper (APP) meminta pembiayaan perubahan iklim memberi ruang sasaran pada petani dan warga sekitar hutan. Ini dimaksudkan untuk menambah peran petani dalam melindungi dan mengembalikan hutan dunia.

Direktur Pelaksana Program Keberlanjutan APP Aida Greenbury mengakui, mekanisme penggelontoran dana perubahan iklim tersebut tak mampu memenuhi kebutuhan lapangan. Dana itu ditahan hingga target pengurangan emisi tercapai. 

"Jika pendanaan donor tetap berpegang pada sistem pembayaran berdasarkan hasil, maka masih banyak aspek yang masih harus dibenahi dalam sistem pendanaannya dengan tujuan kebutuhan jangka pendeknya dapat terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan jangka panjangnya," ujar Aida dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Padahal dalam kesepakatan pembiayaan perubahan iklim 21st Conference for the Parties (COP21) di Paris pada Desember 2015, target pengumpulan dana dibilang ambisius. Sebab hingga 2020, pendanaan perubahan iklim harus mencapai USD100 miliar. 

"Bukan jumlah dana yang berhasil kita raih untuk membuat program kita sukses, namun mekanisme yang efektif untuk menyalurkannya juga perlu ditata. Jika tidak, petani-petani kecil tidak akan mendapat manfaatnya," tegas dia. 

Maka itu, ungkap Aida, perlu peran sektor swasta dalam mendorong pendekatan baru penyaluran pembiayaan iklim. Pendanaan dari perusahaan yang terkait langsung dengan komoditas berbasis kehutanan sangat diperlukan untuk mendorong peran petani dalam mencegah perubahan iklim yang lebih ekstrem. 

"Kita tidak hanya bisa mengatasi keterbatasan dana, namun juga sangat krusial menekan risiko investasi yang lebih besar dari negara-negara donor atau lembaga pembiayaan," pungkas Aida.(p/mk)