Pembangunan Jalan Akses Sorong-Arar Telah Mencapai 95 Persen

By Admin

nusakini.com--Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVII Manokwari (Papua Barat), Yohanis Tulak menyampaikan bahwa progress pembangunan jalan akses ruas Sorong (Aimas KM 18)-Arar sudah mencapai 95 persen. Pembangunan ruas jalan tersebut ditargetkan akan selesai pada 2017. 

“Pembangunan jalan akses Sorong (Aimas KM 18)-Arar yang mulai dibangun pada 2016 tersebut, menggunakan dana APBN senilai Rp 139 miliar dan direncanakan lanjutan pada 2017 dengan anggaran Rp 108,5 miliar,” kata Yohanis saat mendampingi rombongan Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Papua Barat pada 1-3 November 2016. 

Menurut Yohanis, jalan akses tersebut akan menjadi salah satu alternatif penghubung menuju ke Pelabuhan Arar. 

Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Jalan Bina Marga, Saadarih Ginting optimis pembangunan jalan akses ruas Sorong-Arar akan selesai pada 2017. Dengan adanya jalan tersebut diharapkan arus orang dan barang menuju Pelabuhan Arar menjadi lancar sehingga ekonomi di kawasan sekitar pun semakin meningkat. 

Selain meninjau pembangunan jalan akses ruas Sorong-Arar, Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Michael Wattimena juga meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional di Kota dan Kabupaten Sorong, pembangunan dinding pengaman pantai di Pantai WTC Raja Ampat, meninjau pembangunan 50 unit Rumah Khusus yang sudah siap huni di Kampung Warsambi Distrik Teluk Maybilit Kabupaten Raja Ampat , serta berkunjung ke pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Raja Ampat.  

Terkait pembangunan dinding pengaman di Pantai WTC, saat ini sudah mencapai sejauh 1.048 meter dan sudah membangun pemecah gelombang sepanjang 200 meter. Kegiatan yang dikerjakan dalam kurun waktu 2013-2015 ini dibangun dalam rangka pelaksanaan Sail Raja Ampat. 

Selain didampingi Yohanis, Komisi V DPR RI juga didampingi oleh Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dodi Krispratmadi, Direktur Rumah Khusus Robert Marbun, dan Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Dwi Sugianto.(p/ab)