Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Baliase Berpotensi Mengaliri Lahan Pertanian

By Admin


nusakini.com-Luwu-Dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur, Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR melakukan kunjungan kerja ke Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada 7 September 2018 lalu. Rombongan dipimpin oleh Ibnu Munzir selaku pimpinan Komisi V DPR RI. 

Pada kunjungan kerja ini rombongan meninjau pembangunan bendung dan jaringan Daerah Irigasi Baliase. Daerah Irigasi Baliase sendiri memiliki luas 21.928 Ha yang terletak di 4 kecamatan, yakni Kec. Masamba, Mappadeceng, Sukamaju, Baebunta, dan Malangke yang merupakan daerah potensial bagi sumber daya lahan pertanian dan air irigasi. Pembangunan jaringan irigasi baliase ini merupakan usaha untuk meningkatkan intensitas tanah dari 100% menuju 245% dengan komposisi padi-padi-palawija 

Pembangunan bendung dan jaringan Daerah Irigasi Baliase menjadi Proyek Strategis Nasional yang tercantum pada Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018, dimana pendanaan untuk pembebasan lahannya dibebankan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). 

Bendung Baliase memiliki tinggi 8,93 meter, panjang 40 meter dan lebar 100 m. Bangunan dari bendung ini terdiri dari Ruang Olak, Pembilas Bendung Kiri, Pembilas Bendung Kanan, Pintu, Pengambilan, Bangunan Sediment Trap Kiri, Bangunan Sediment Trap Kanan dan Bangunan Fasilitas O & P. Pembangunan bendung ini menelan biaya sebesar Rp. 215 Miliar yang bersumber dari APBN (MYC) dengan progress 96,14%. Target selesai pembangunan bendung ini pada bulan November 2018. 

Untuk pembangunan jaringan irigasi dibagi menjadi 3 bagian, yakni jaringan irigasi kiri, kanan 1 dan kanan 2 dengan total biaya Rp. 1,03 Triliun dan progress 20,18%. Jaringan irigasi kiri memiliki luas 7.880 Ha, jaringan irigasi kanan 1 memiliki luas 4.821 Ha, dan jaringan irigasi kanan 2 memiliki luas 5.567 Ha. Pembangunan jaringan irigasi ini ditargetkan selesai pada Agustus 2019. Untuk total kebutuhan lahan seluas 382,44 Ha baru sekitar 33,56 Ha yang dibebaskan. 

“Apabila pembangunan jaringan ini sudah selesai, sawah eksisting yang ada akan dapat langsung dialiri. Selama ini hanya sekali dalam setahun, diharapkan dengan dibangunnya jaringan ini bisa menjadi 2-4 kali dalam setahun” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenebrang, Teuku Iskandar.  

Iskandar juga berkomitmen seberapapun selesai pembangunan jaringan maka akan langsung dimanfaatkan, tidak menunggu selesai 100%.  

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Direktur Irigasi dan Rawa, Mochamad Mazid, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Teuku Iskandar, Kepala BBPJN XIII Makasar, Miftachul Munir, dan Kasubit Teknik Pemeliharaan, Pattiasina Jefry Recky.(p/ab)