Peluncuran Perdana Kapal Dagang Dorong Konektivitas Aceh-Andaman

By Admin


nusakini.com-​Aceh-Konektivitas bisnis antara Aceh dan Kepulauan Andaman & Nicobar, India, diharapkan akan segera tumbuh dengan pesat menyusul peluncuran secara resmi ekspedisi pionir kapal dagang dari Pelabuhan Malahayati Aceh ke Pelabuhan Port Blair, Kepulauan Andaman & Nicobar, India.  

Ekspedisi pionir ini merupakan implementasi dari Visi Bersama Kerja Sama Maritim di Indo-Pasifik antara Indonesia dan India (Statement on Shared Vision of India-Indonesia Maritime Cooperation in the Indo-Pacific) yang dibahas dan disetujui Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Narendra Modi pada Kunjungan Kenegaraan PM Modi ke Indonesia tanggal 29-30 Mei 2018.  

Peluncuran ekspedisi pionir kapal dagang dilakukan secara bersama - sama oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri, Wakil dari Pemerintah Daerah dan Kadin Provinsi Aceh, serta Konsul JenderalIndia di Medan.  

Dalam sambutan kuncinya, Kepala BPPK Kementerian Luar Negeri RI, Dr. Siswo Pramono, LL.M, menekankan bahwa konektivitas bisnis ini berperan penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Lebih lanjut, konektivitas bisnis yang terbangun melalui ekspedisi pionir ini menambah alternatif jalur suplai ke Kepulauan Andaman & Nicobar yang sebelumnya sebagian besar harus didatangkan dari daratan India. Konektivitas bisnis ini menguntungkan kedua belah pihak karena menawarkan jalur suplai dengan biaya dan waktu tempuh yang lebih efisien. 

Ekpedisi pionir kapal dagang Aceh – Kepulauan Andaman & Nicobar berangkat pada tanggal 29 Desember 2018 dari Pelabuhan Malahayati di Banda Aceh menuju Pelabuhan Port Blair dengan membawa sampel produk-produk Acehyang diperlukan oleh masyarakat di Kepulauan Andaman & Nicobar. 

Sebelum ekspedisi pionir diluncurkan, Kementerian Luar Negeri RI telah melaksanakan kajian awal. Berbagaipertemuan pendahuluan juga telah dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan kalangan bisnis di Aceh dan Kepulauan Andaman & Nicobar, pemerintah daerah, dan kalangan akademisi. 

Selain itu, Kemlu juga menyelenggarakan India-Indonesia Investment Forumdi Banda Aceh pada 9 Juli 2018, penyusunan Road Mapdi Jakarta pada 8 Agustus 2018, FGD Teknis di Banda Aceh pada 5 November 2018, Market Intelligence Researchdi Port Blair oleh tim dari Universitas Almuslim, Universitas Malikusasaleh, dan Universitas Syiah Kuala, dan Indonesia-India Seminar and Business Forumdi Kepulauan Andaman & Nicobar pada 29 November 2018 dan di Chennai pada 1 Desember 2018.(p/ab)