nusakini.com--Dalam rangka perkenalan dengan para pemangku kepentingan terkait di negara akreditasi serta untuk mendorong peningkatan hubungan kerjasama ekonomi kedua negara,  Dubes RI Khartoum telah mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Federasi Pengusaha dan Pemilik Perusahaan Sudan (Sudanese Businessmen and Employers' Federation/SBEF)/Bakri Yousif Omar di Kantor Sekretariat SBEF, Khartoum, pekan lalu.

• Benda-Benda Seni Indonesia Untuk Museum Riga Bourse di Latvia, Tingkatkan Pemahaman Budaya Kedua Negara
• Baju Tradisional Bundo Kanduang Ditampilkan pada ASEAN Traditional Costumes Exhibition
• Pentas dan Latihan Tari dan Gamelan Jawa Rebut Hati Generasi Muda Jepang
• Film "Stories of Hope" Tampilkan Kolaborasi Unik Batik Indonesia dan Shweshwe Afrika Selatan
• KBRI Canberra Perkenalkan Budaya Betawi di Australia

Pada pertemuan tersebut, Dubes RI dan Sekjen SBEF membahas antara lain peluang kerjasama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Sudan yang masih sangat terbuka luas, seiring perkembangan kawasan serta pasca pencabutan sanksi ekonomi AS. 

Sekjen SBEF secara khusus meminta agar sektor perbankan Indonesia dapat mempelajari keputusan terakhir AS yang mencabut sanksi terhadap Sudan (Code of Federal Regulations Nomor 31 tentang Removal of the Sudanese Sanctions Regulations and Amendment of the Terrorism List Government Sanctions Regulations), yang diterbitkan oleh Office of Foreign Assets Control (OFAC), Kemkeu AS, tanggal 29 Juni 2018, agar perbankan kedua negara dapat secara optimal memfasilitasi para pelaku bisnis, tanpa perlu dibayang-banyangi oleh ketidakpastian dari implementasi pencabutan sanksi ekonomi AS dimaksud. 

Sekjen SBEF mendukung rencana pembentukan Forum Bisnis Indonesia Sudan, yang dapat dijadikan salah satu hasil konkrit dalam Pertemuan Konsultasi Bilateral Indonesia – Sudan dalam waktu dekat.​(p/ab)