Pelajari e-Government, Rombongan Pemerintah Kota Metro Kunjungi Surabaya

By Admin

nusakini.com--Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima Kunjungan Kerja (Kunker) dari Pemerintah Kota Metro Provinsi Lampung guna mempelajari penerapan Elektronik Government di Surabaya, Kamis (7/12) di Ruang Sidang Walikota. 

H. Djohan, Wakil Wali Kota Metro Lampung dalam sambutannya mengucapkan terima kasih untuk Pemerintah Kota Surabaya yang telah bersedia menerima rombongan dari Kota Metro. Menurutnya, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mempelajari e-Government yang telah diterapkan di Kota Surabaya yang kemudian akan dipakai untuk diterapkan di Kota Metro. 

Djohan menambahkan, Surabaya menjadi tempat kunjungan karena dinilai telah menerapkan Elektronik Government yang baik, ia juga menyampaikan apresiasinya atas berbagai penghargaan yang telah diterima oleh Kota Surabaya. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengucapkan selamat datang kepada para anggota rombongan. Ia berharap rombongan dapat menikmati keindahan dan wisata berbelanja di Kota Surabaya, Ia memulai diskusi dengan menjelaskan secara singkat profil kota Surabaya. 

Risma menjelaskan, untuk pelayanan publik di Kota Surabaya saat ini semuanya menggunakan Eletronik Goverment. e-Government yang telah dikembangkan terdiri dari beberapa layanan publik seperti e-Surat, Surabaya Single Window, e-Health, e-Musrenbang, e-Budgeting, e-Project, e-Procurement, e-Delivery dan e-Controlling. 

Risma mencontohkan dengan menggunakan aplikasi e-Health pasien tidak perlu mengantri di RS atau puskesmas untuk mengambil nomor antrian. Cukup dengan membuka aplikasi e-Health pasien bisa hadir ke RS/Puskesmas sesuai dengan nomer antriannya. Untuk pembuatan akte kelahiran atau akte kematian bisa menggunakan e-Lampid, yang dapat diakses di gadget masing-masing. Nantinya akte akan langsung dikirim ke alamat sesuai KTP masing-masing. 

Risma menyampaikan, kendala terbesar dalam penerapan Elektronik Government di Surabaya adalah bagaimana membuat warga dapat mengetahui serta mempergunakan pelayanan tersebut dengan baik. "Untuk mengajari warga penggunaan e-Lampid saja butuh waktu hingga 4-5 tahun" ujar Risma. 

Acara diakhiri dengan pertukaran cindera mata dari masing-masing daerah, rombongan melanjutkan ke lokus penelitian yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, dan Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap.(p/ab)