Pecahkan Rekor MURI, Membaca Cerita Berbahasa Ibu Terbanyak oleh Guru PAUD

By Admin

nusakini.com--Festival dan Kreativitas Anak Usia Dini 2017 berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kegiatan “Membaca Cerita Berbahasa Ibu Terbanyak oleh Guru PAUD”.

Dalam kegiatan itu, sekitar 1.600 anak usia dini mendengarkan cerita berbahasa ibu yang dibacakan oleh 217 guru PAUD penutur bahasa ibu terkait. Beberapa bahasa ibu itu antara lain bahasa Aceh, Sunda, Betawi, Jawa, Batak, Melayu, Palembang, Banjar, Dayak, Sanggau, Minahasa, Manado, Bugis, dan Ambon. 

Festival dan Kreativitas Anak Usia Dini 2017 berlangsung di Puri Ardhya Garini, Jakarta, (10/5/2017). Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Ella Yulaelawati mengatakan, bahasa ibu penting bagi siswa PAUD, karena basis belajar sepanjang hayat adalah bahasa. Lewat bahasa, anak dapat memahami dan berbicara, serta berkomunikasi dengan berbagai cara dan ekpresi. 

Mendengarkan dongeng atau cerita berbahasa ibu sangat bermakna bagi anak-anak usia dini untuk memahami dan mengalami sendiri bahasa ibunya. Anak-anak juga bisa memahami perbedaan bahasa ibu antara anak satu dengan anak lainnya, sehingga tumbuh rasa menghargai keragaman, terutama keragaman bahasa ibu. Kegiatan ini juga penting bagi guru PAUD agar dapat berbagi pengalaman dengan guru lain yang berasal dari daerah berbeda. 

 “Lewat kegiatan ini, kami ingin siswa dan guru PAUD menghargai dan merayakan keberagamanan bahasa ibu,” ujar Ella. 

Piagam penghargaan Rekor MURI untuk kegiatan “Membaca Cerita Berbahasa Ibu Terbanyak oleh Guru PAUD” diserahkan kepada Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar, dan Direktur Pembinaan PAUD Ella Yulaelawati. Pemberian penghargaan itu disaksikan oleh Ibu Widaty Muhadjir Effendy. 

Joni Sutrisno, salah satu pengelola PAUD dari Baduy, Banten, mengapresiasi kegiatan ini. Sebelumnya, Joni mengaku belum pernah mencoba mendongeng atau bercerita dengan menggunakan media bantu seperti boneka dan buku cerita berbahasa ibu. 

“Mulai sekarang saya akan belajar terus untuk bercerita dengan menggunakan media bantu. Anak-anak juga responsnya bagus, mereka sangat senang,” tutur Joni yang membawa sepuluh anak didiknya dalam acara itu. 

PAUD Al Puji yang dikelola Joni berlokasi di Kampung Ciboleger, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Leuwi Damar, Banten. Anak-anak PAUD Al Puji lebih terbiasa bertutur dengan menggunakan bahasa Sunda dengan logat Baduy. Namun, dalam pembelajaran di PAUD, mereka juga diajarkan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. (p/ab)