nusakini.com--Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melakukan peninjauan terhadap salah satu peserta Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di wilayah Sumatera Selatan. Peninjauan yang langsung dilakukan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa melihat inovasi Sistem Pelayanan Kesehatan Mata Satu Atap (SILAM-SAT), yang dimiliki oleh Rumah Sakit Khusus Mata Sumsel. 

Dalam kesempatan tersebut Diah menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang masuk kedalam TOP 35 KIPP Tahun 2016 tersebut, sebab inovasi yang dibangun masih terus berjalan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya tidak sedikit inovasi yang dibangun hanya untuk keikutsertaan pada sebuah kompetisi, setelah kompetisi inovasi tersebut tidak lagi berjalan. 

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan RS Khusus Mata Sumsel ini, karena memang inovasi yang diikutsertakan dalam KIPP tahun lalu masih tetap berjalan. Kalau bisa setalah ada SILAM-SAT, RS Khusus Mata ini menciptakn inovasi lagi, agar pelayanan yang diberikan semakin baik,” ujarnya saat kunjungan ke RS Khusus Mata Sumsel, Jumat (13/10). 

Ia menilai jika kualitas yang diberikan RS Khusus Mata Sumsel tidak kalah dengan RS Swasta yang sejenis di tingkat nasional. Diharapkan dengan pelayanan dan inovasi yang diberikan kepada masyarakat, dapat menjadi RS tujuan di Provinsi lain bahkan dari negara lain. 

• Meninjau KJRI Dubai, Menteri Tjahjo Ingin Percepatan Pelayanan Bagi WNI
• Aplikasi Sipkumham, Susun Kebijakan Hukum dan HAM Berbasis Data Akurat
• Kementerian PANRB Tetapkan Top 51 Pengelola Pengaduan Terbaik
• Konsisten "Menghalau" Covid-19 Ditengah Gempita Hari Raya
• Tutup Pendaftaran, Kompetisi P4 Jaring 573 Peserta

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa bukan hal yang tidak mungkin jika RS Khusus Mata Sumsel ini menjadi sebuah tujuan berobat bagi warga negara asing, mengingat fasilitas dan pelayanan yang diberikan sudah sangat baik. Hal demikian tentunya harus diimbangi dengan penggunaan Teknologi Informasi serta peningkatan kualitas SDM. 

“Saya yakin jika diimbangi dengan penggunaan IT dan peningkatan kualitas SDM, RS Khusus Mata Sumsel ini dapat menjadi tempat berobat bagi warga negara asing seperti singapura dan malaysia. Kalau selama ini orang Indonesia yang berobat ke Singapura, maka dengan adanya RS ini kita balik, orang Singapura yang berobat ke Indonesia,” ujarnya. 

Sementara itu Direktur RS Khusus Mata Sumsel Anang Tribowo menyambut baik masukan yang diberikan Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa. Dikatakan bahwa pihaknya senantiasa berupaya memperbaiki kualitas pelayanan, sehingga masyrakat dapat nyaman dan merasa diperlakukan dengan baik ketika masuk ke RS Khusus Mata Sumsel. (p/ab)