Paslon Tunggal Tak Perlu Jadi Perhatian Publik

By Admin

nusakini.com--Jumlah pasangan calon (paslon) tunggal yang akan bertarung pada pemilu kepala daerah (pilkada) serentak 15 Februari mendatang, meningkat drastis dari pelaksanaan pilkada serentak 2015. Pilkada serentak 2017 diikuti 9 paslon tunggal atau meningkat 3 kali lipat dari tahun 2015. 

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan, peningkatan jumlah paslon tunggal secara drastis pada pilkada serentak 2017 bukan merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari publik. Terlebih, keberadaan paslon tunggal telah dijamin oleh Negara melalui keputusan Mahkamah Agung (MA). 

“Yang kemarin 3 (paslon tunggal pada pilkada serentak 2015) dan 3 itu menang semua. Tapi, ada juga pilkada yang menang malah kotak kosong juga ada,” ujar Tjahjo Kumolo ketika dikonfirmasi di Jakarta belum lama ini. 

Namun, menurut Tjahjo, pencapaian tingkat partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya yang dapat meningkat, diharapkan dapat menjadi komitmen bersama untuk dicapai, termasuk penyelenggaraan pilkada tanpa money politic atau politik uang. 

“Bagi kami pilkada itu bisa sukses jika tidak ada politik uang dan tingkat partisipasi masyarakat tinggi. Jangan seperti Medan terpilih walikota tapi tingkat partisipasi masyarakatnya 25 persen. Padahal skala nasional itu mendekati 80 persen,” tambahnya. 

Tjahjo Kumolo mengatakan dirinya memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap terciptanya penyelenggaraan pilkada yang aman, termasuk pada tahapan persiapannya saat ini. 

“Kalaupun terdapat gejolak di masyarakat, hal itu dinilai sebagai pernak-pernik pilkada dan merupakan hal wajar terjadi saat perhelatan pesta demokrasi dilangsungkan." 

"Saya juga kembali berpesan agar aparatur sipil Negara (ASN) tetap menjaga netralitas pada pilkada serentak 15 Februari mendatang,” jelas Tjahjo Kumolo. (p/ab)