Pariwisata Sebagai Bisnis Inti Indonesia

By Admin

nusakini.com--Industri Pariwisata saat ini menjadi salah satu bisnis inti (core business) dalam ekonomi Indonesia. Demikian salah satu kesimpulan diskusi Peserta Sesdilu ke-58 dengan Giri Adnyani, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara di Kementerian Pariwisata.

Dalam diskusi dengan tema Promosi Pariwisata dan Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri tersebut terungkap bahwa Pemerintah sangat serius mengembangkan sektor Pariwisata karena seperti yang berulangkali disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya "Pariwisata adalah penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah dan murah bagi Indonesia". 

Pariwista Indonesia juga memiliki berbagai keunggulan. Berdasarkan hasil riset Indeks Daya Saing Pariwisata yang dirilis oleh World Economic Forum tahun 2015, Pariwisata Indonesia unggul dalam hal harga yang kompetitif dan sumber daya alam bila dibandingkan dengan negara ASEAN lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina maupun Vietnam. Bahkan untuk indeks harga yang kompetitif, Indonesia berada di rangking ke-3 dari 141 negara yang di teliti. 

Upaya menggarap industri pariwisata di Indonesia juga mulai menunjukan tanda-tanda positif. Salah satunya dibuktikan dengan country branding "Wonderful Indonesia" atau "Pesona Indonesia" yang semula tidak masuk ranking branding di dunia, melesat 100 peringkat menjadi ranking 47 pada tahun 2015, mengalahkan country branding Truly Asia Malaysia dan Amazing Thailand. Selain itu, kunjungan wisatawan mancanegara terus tumbuh dan mencapai target 12 Juta pada tahun 2016 atau tumbuh 15.54% dibandingkan tahun 2015. 

Untuk tahun 2019, Presiden RI telah menetapkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara. Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pariwisata bekerja keras dengan menetapkan 10 Program Prioritas tahun 2017 termasuk turisme digital, homestay desa wisata, akses transportasi udara, branding, pengembangan destinasi prioritas, dan peningkatan investasi. 

Sebelum menutup diskusi, Giri Adnyani menyampaikan harapan "sinergi yang baik antara pemangku kepentingan termasuk Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di luar negeri akan menjadi kunci untuk mencapai target Presiden RI tersebut". Menjawab hal tersebut, Nana Yuliana, Direktur Sesdilu menyampaikan bahwa "Kementerian Luar Negeri berkomitmen penuh mendukung pencapaian target 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019". 

Di akhir kunjungan, Peserta Sesdilu 58 juga berkesempatan mengunjungi Ruangan Pusat Kendali atau "war room" Kementerian Pariwisata yang berisi data dan trends yang digunakan untuk meramu strategi yang tepat untuk menggenjot pariwisata Indonesia. 

Kunjungan ke Kementerian Pariwisata merupakan bagian dari kurikulum modul pengembangan promosi sekaligus untuk menjalin jejaring untuk secara nyata mempersiapkan Peserta Sesdilu-58 sebelum nantinya bertugas kembali di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di luar negeri.(p/ab)