Para Penyuluh Pertanian Harus Kuasai IT

By Admin

STPP Malang (Foto: Istimewa) 

nusakini.com - Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, Jawa Timur, menggelar upacara Hari Sumpah Pemuda yang dipimpin langsung oleh ketua STPP Malang, di lapangan kampus setempat.

Dalam sambutannya, Ketua STPP Malang, Dr Siti Munifah, MSi, menyampaikan meski apel Sumpah Pemuda tidak bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, tapi upacara ini tetap memiliki intisari kebersamaan bagi kita semua.

Sumpah Pemuda, katanya, mengingatkan kepada kita soal transformasi bagi kehidupan rakyat Indonesia, khususnya anak muda. "Yang paling penting, terutama bagi yang menjadi pegawai adalah memberikan contoh yang terbaik. Para penyuluh harus menguasai IT," kata Munifah.

Dia juga menyinggung soal UU Nomor 23 tahun 2014, yang dinilai banyak pihak seolah mencederai penyuluh. "Tapi kalau dibaca secara utuh, makna sebenarnya, bahwa penyuluh adalah untuk bertugas sebagaimana fungsinya. Oleh karena itu, harus melihat peran dan lainnya. Kita ikuti UU yang telah ditetapkan," jelasnya.

Penyuluh, sambung dia, dituntut untuk memiliki kompetensi di luar penyuluh. Misalnya, harus lihai menggunakan information technology (IT) dan media sosial (medsos).

"Hal itu harus dikuasai. Selain itu, aspek kolaborasi. Membangun jejaring dengan lainnya. Karena tuntutan zaman sudah demikian," katanya.

Seorang penyuluh, tambah Munifah, harus utuh menyampaikan dan harus berkompetensi dalam segala aspek yang berhubungan dengan pertanian. Koordinasi harus secara utuh dan baik.

"Kompetensi yang lain, yakni akses pasar dan permodalan. Kompetensi itu, saat ini sudah banyak diambil oleh IT. Misalnya, ramalan cuaca dan lainnya. Saat ini sudah tidak harus diurus kita," tegasnya.

Selain itu, ada beberapa tugas dosen yang diambil alih oleh Google. Karena itu, katanya, teori saja tidak cukup. "Harus dibarengi dengan aplikasi di dunia realitas," harapnya.

Saat ini, mahasiswa tak hanya aktif di kelas. Tapi harus aktif di dunia nyata. "Link dengan pihak luar harus terus dilakukan. Kita harus nge-link dengan pusat data perguruan tinggi," harapnya lagi.

Mahasiswa harus akif meng-input data. Karena proses pembelajaran adalah sharing ilmu pengetahuan. Belajar tidak hanya di dalam kelas dan lainnya. Di mana tempat bisa belajar.

Oleh karena itu, melalui semangat sumpah pemuda, kata Munifah, harus ingat program pemerintah yakni nawacita. Program tersebut sesuai dengan masanya. Seluruh program pemerintah itu bagus dan baik dan harus dilaksanakan.

"Supaya mengisi catatan sejarah yang baik, hal yang tidak baik harus diisi dengan hal yang baik. Tidak harus disalahkan. Karena kita tak akan mengulang sejarah yang lalu," katanya.

"Ayo setiap hari kita selalu mengubah agar menjadi yang terbaik. Negara saat ini butuh orang yang punya disiplin tinggi. Ini sebuah tantangan bagi kita," katanya. (p/mk)