Panen Serentak Digelar Kementan, Produksi Padi di Sumsel Melimpah

By Admin



BANYUASIN - Menyambut puncak musim panen raya padi tahun 2016, Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut pesta rakyat ini dengan menggelar panen raya padi serentak di tujuh provinsi, salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan, Senin (29/2/2016).

Panen raya padi di Provinsi Sumatera Selatan ini dipusatkan di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin pada hamparan sawah 1.200 ha dengan produktivitas rata-rata 6 ton per ha gabah kering panen.

 Hadir dalam acara panen raya ini Staf Khusus Menteri sekaligus koordinator Program Upaya Khusus (UPSUS) Sumatera Selatan, Mukti Sarjono, Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian, Kepala Staf Daerah Militir II Sriwijaya, Brigjen Komarudin Simanjuntak, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Nurwibowo.

Dalam sambutan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dibacakan Mukti, disampaikan di tahun 2016, Kementan menargetkan produksi gabah kering giling 76,226 juta ton. Di akhir Februari ini, produksi gabah kering giling ditargetkan mencapai 5 juta ton atau 3 juta to beras.

 “Sedangkan panen raya untuk keseluruhan wilayah di Indonesia diperkirakan terjadi pada Maret dan April dengan target produksi beras mencapai 14,52 juta ton. Untuk itu kami optimis produksi padi melimpah dan dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri,” ujar Amran dalam sambutanya yang disampaikan Mukti Sarjono saat acara panen raya padi.

Mentan Amran menjelaskan guna mendorong peningkatan produksi padi, beberapa upaya dari hulu-hilir yang telah dilakukan Kementan yakni dengan memperbaiki infrastruktur, bantuan benih gratis 116.500 ton dan subsidi pupuk 9,55 juta ton, serta bantuan alat dan mesin pertanian kepada petani.

 “Pada tahun 2015, bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 80.000 unit atau meningkat 2.000 persen dari 2014, dan tahun 2016 akan diberikan bantuan alat dan mesin pertanian 100.000 unit,” sebut Amran.

Kementan telah berupaya memperpendek rantai pasok pangan, yakni dengan membangun 1.000 Toko Tani Indonesia. Kementan pun telah melakukan perbaikan sistem penggilingan padi diantaranya program revitalisasi Penggilingan Padi Keci untuk meningkatkan rendemen giling 5 persen atau mencapai target 62 persen. “Program ini terus akan berlanjut secara bertahap hingga 2019,” kata Mentan.* (mk)