Pakde Karwo Minta Walikota Malang Fokus Bangun Perdagangan

By Admin


nusakini.com-Malang-Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo meminta Walikota Malang periode kepemimpinan Tahun 2018-2023, Drs. H. Sutaji untuk fokus membangun sektor perdagangan di wilayahnya. Ini karena sektor tersebut memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Malang 2017 mencapai 29,60 %. 

“Jadi jika ingin mengembangkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Malang, ya sektor perdagangannya harus dikembangkan agar bisa menjadi kota jasa” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat Serah Terima Jabatan (Sertijab) Walikota Malang masa jabatan 2018-2023 dalam agenda Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Malang Tahun 2018 di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (4/10). 

Pakde Karwo mengatakan, terdapat berbagai cara untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota jasa, diantaranya adalah meningkatkan fasilitasi perdagangan, serta menjalin kerjasama dengan Kota Batu untuk mengembangkan pariwisata. Alasannya, potensi pariwisata di Malang Raya sangat besar, hal ini dibuktikan dengan data BPS Tahun 2018. 

“Total wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jatim mencapai 58,65 juta orang, dari jumlah itu, sekitar 24 % nya berkunjung ke Malang Raya. Jadi, dalam setahun, sekitar 14 juta orang berwisata di Malang Raya. Lalu, rata-rata menginapnya hanya 1,7 hari, artinya, wisatawan hanya bermalam sehari, mereka lebih banyak menghabiskan dari pagi sampai sore berwisata disini. Ini potensi luar biasa” katanya. 

Selain perdagangan, lanjut gubernur kelahiran Madiun ini, sektor yang perlu dikembangkan soal industri. Alasannya, sektor ini menyumbangkan sebanyak 25,12 % PDRB Kota Malang Tahun 2017. Untuk menumbuhkan industri, Pakde Karwo meminta Walikota Malang memberikan stimulus kepada sektor UMKM agar semakin berkembang. 

“Bapak walikota harus mengurus bagaimana produksi, pembiayaan, dan pasar UMKM. Salah satu caranya, memberikan suku bunga murah lewat metode loan agreement melalui perbankan. Tujuannya agar produksi UMKM jadi lebih efisien sehingga dapat bersaing dengan perusahaan besar. Sebab pada umumnya, perbankan memberi suku bunga tinggi terhadap UMKM” lanjutnya. 

Wujudkan Malang Bermartabat 

Dalam sambutannya, Walikota Malang terpilih, Drs. H. Sutiaji mengatakan, dalam lima tahun kedepan, pihaknya mengusung visi “Kota Malang Bermartabat” untuk membangun Kota Malang. Visi ini dipilih karena pada hakikatnya merupakan perwujudan dan implementasi dari kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai pemimpin kepada masyarakat yang dipimpin. 

“Sebab manusia diciptakan Tuhan sebagai khafilah, atau seorang pemimpin. Spirit ini yang menjadi penguat kami untuk menjadikan hari demi hari yang penuh aktualisasi untuk menyukseskan Kota Malang Bermartabat” katanya. 

Salah satu implementasi dari visi tersebut, lanjut Walikota Sutiaji, adalah melaunching Malang Halal dengan festival pasar rakyat dan penertiban minuman beralkohol dan tempat hiburan. Di bidang pendidikan, Walikota Sutiaji juga akan mengutamakan pendidikan moral dan budi pekerti untuk peserta didik PAUD dan kelas 1-2 Sekolah Dasar. 

Walikota Sutiaji menambahkan, terdapat empat misi yang diusungnya dalam kepemimpinannya, yakni menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan dasar lainnya bagi semua warga, serta mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan, dan keterpaduan. Selain itu juga mewujudkan kota yang rukun dan toleran berasaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender, serta memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hukum, professional, dan akuntabel. 

Drs. H. Sutiaji terpilih berpasangan dengan Ir. Sofyan Edi Jarwoko, berhasil memenangkan pilkada Kota Malang untuk periode kepemimpinan tahun 2018-2023. Pasangan tersebut unggul atas dua pasangan lainnya, yakni M. Anton dan Syamsul Mahmud, serta pasangan Yaqud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi. 

Hadir dalam kesempatan ini, diantaranya Walikota Batu, Bupati Malang, Forkopimda Kota Malang, Sekda Kota Malang, para tokoh politik, pimpinan KPU, pimpinan Bawaslu, pimpinan ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota Malang, para pimpinan OPD di lingkup Pemprov Jatim, serta kepala OPD di lingkup Pemkot Malang. (p/ab)