OJK Proyeksikan Kredit Perbankan di 2017 Tumbuh Hingga 11 Persen

By Admin

Otoritas Jasa Keuangan (Ilustrasi) 

nusakini.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan kredit perbankan pada 2017 bakal tumbuh 9%-11%, seiring dengan dorongan pemerintah terkait strategi keuangan inklusif atau pendalam layanan keuangan hingga ke pelosok.

Menurut Ketua OJK Muliaman Hadad, jika tahun ini pertumbuhan kredit perbankan hanya mampu mencapai 7%-9%, maka tahun depan bisa lebih tinggi yakni 9%-11% karena akses masyarakat terhadap sektor perbankan semakin meluas.

“Yang mendorong pertumbuhan kredit perbankan tahun depan ini akan lebih banyak mengarah pada kredit usaha produktif di berbagai sektor seperti usaha pariwisata, industri pengolahan dan infrastruktur,” katanya, Senin (14/11/2016).

Dia mengatakan selama ini memang perbankan belum banyak masuk ke sektor-sektor tersebut, tetapi direncanakan perbankan akan membuat paket-paket inisiatif agar kredit di sektor tersebut semakin diminati.

“Kami akan pertemukan dengan berbagai macam pihak untuk membuat ekosistem sedemikian rupa sehingga minta untuk memberikan kredit bisa lebih baik,” lanjutnya.

Terkait adanya Presiden AS baru, kata Muliaman, nasib perekonomian Indonesia masih belum bisa diprediksi karena sejauh ini hanya sebatas reaksi pasar yang menafsirkan kebijakan umum dari pidato-pidato Presiden AS terpilih Donald Trump.

“Kita masih tunggu dulu karena kan belum ada kebijakan detailnya, ya nanti lah, ini kan reaksi sesaat dari pasar yang menafsirkan kebijakan umum dari pidato-pidatonya,” kata Muliaman.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Jatim terpilih, Theo MP Nugroho menambahkan untuk Jatim sendiri memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata, home industrydan pertanian serta peternakan.

“Saya rasa potensi kredit perbankan sama dengan nasional bahkan untuk pariwisata di Jatim lebih besar. Ini lah pemerintah dalam hal ini OJK terus melakukan literasi dan percepatan akses bank hingga ke daerah,” ujarnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia tercatat kinerja kredit bank umum di Jatim pada kuartal II/2016 meningkat dari 7,4% menjadi 8,06% (yoy) yang didorong oleh kredit bank pemerintah dan jenis kredit investasi pada sektor perikanan.

Penyaluran kredit bank umum mayoritas disalurkan ke sektor perekonomian utama Jatim (59%), yaitu sektor industri pengolahan (Rp111,78 triliun, share 29,2%) dan sektor perdagangan (Rp103,40 triliun, share 27%).

Sementara itu, kredit untuk Sektor Pertanian (sektor ekonomi utama ke-3) masih kecil, hanya Rp10,42 triliun (share 2,7%).(p/mk)