Nur Syam Bicara Integritas Pada Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Kemenag

By Admin


nusakini.com-Surabaya-Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Nur Syam menjadi pemateri pada kegiatan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Kementerian Agama (Kemenag) 2018 di Hotel Tunjungan, Kota Surabaya, Kamis (18/10). 

Kegiatan Bimtek berlangsung dari 17-19 Oktober dan dihadiri 120 peserta yang berasal dari perwakilan 34 Kanwil Kemenag se Indonesia dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. 

Ada lima narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini yaitu Sekjen Kemenag M.Nur Kholis Setiawan, Nur Syam, Direktur Pengembangan Profesi LKPP, Kepala Biro Umum Setjen Kemenag Syafrizal dan Kepala Biro Ortala Afrizal Zen.  

Nur Syam yang pernah menjabat Sekjen Kemenag periode 2014-2018 menyebutkan ada dua hal yang diinginkan dalam kegiatan ini, yakni sukses dan selamat, baik dunia dan akhirat.

"Saya mengapreasiasi lahirnya wadah baru UKPBJ di Kemenag. Ini perlu kita syukuri, kalau selama ini ULP, di mana strukturnya belum jelas. Posisi, kewenangan serta jabatan juga belum jelas. Dengan UKPBJ mudah-mudahan struktur, jabatan dan kewenangan semakin jelas. ULP itu beresiko besar dan berhadapan dengan tekanan internal dan eksternal," ujar Nur Syam. 

Integritas lanjut Nur Syam adalah satu hal yang sangat wajar dan bukan sekadar yel-yel. Pada momen yang sangat penting ini Nur Syam mengajak kepada segenap peserta untuk kembali kepada lima budaya kerja yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan. 

"Integritas bahasa sederhana apa yang dilakukan dan apa yang dinyatakan kebenarannya. Kemenyatuan antara pikiran sikap dan tindakan melakukan sesuatu yang baik. Dan semua agama mengajarkan semua itu," katanya. 

Nur Syam berharap keberadaan UKPBJ semakin memperjelas dan menambah semangat dalam bekerja.   

Menurut Nur Syam, mereka yang berada di dalam UKPBJ adalah orang-orang istimewa dan khusus di sebuah kementerian dan bertugas pada pengadaan barang dan jasa.  

"Saya ingin menyatakan kita ingin hidup di satu era yakni era tranparansi, satu era dimana semuanya bisa dilihat orang, apapun yang dilakukan bisa dievaluasi oleh semua orang. Apakah dalam bentuk lembaga dan perorangan," lanjut Nur Syam. 

Ia menambahkan, era saat ini banyak yang mengawasi pekerjaan yang dilakukan pada kementerian, mulai BPK, LSM, kejaksaan, inspektorat dan sebagainya. Kalau masa lalu semua yang dibuka serba tertutup, di era sekarang semua bisa dibuka kecuali yang ditutup.  

"Jadi hati-hati karena ini era transparansi, tidak ada satu hal pun yang sebenarnya ditutup rapat-rapat. Seorang mahasiswa bisa mengalahkan institusi dimana dia belajar dalam hal keterbukaan informasi publik. Hanya karena ia meminta semua sppd dari institusi tersebut dibuka ke publik," tegas Nur Syam. 

Nur Syam juga berpesan sesunguhnya setiap perilaku ditentukan oleh niat. karena niat merupakan pondasi dari semua yang ada.  

"Harus ada niat baik dalam melakukan sesuatu sehingga kita merasa aman dan nyaman," tandas Nur Syam. (p/ab)