Nilai Perdagangan E-Commerce di Indonesia Masih Rendah

By Admin

nusakini.com--Teknologi akan mengubah dunia, mengubah tingkah laku manusia, mengubah produk dan mengubah proses produksi. Hal tersebut dikatakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada Seminar Ekonomi Nasional bertema “Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia” yang diselenggarakan oleh Alumni Kolese Kanisius '85 dan Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius Jakarta bertempat di Hotel Mulia Senayan Jakarta , kemarin.

Dalam keynote speechnya Menkeu menjelaskan, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 100 juta pengguna namun nilai perdagangan e-commerce masih rendah di kisaran 6%-9%. 

"Kalau kita lihat dari GDP kita yang berhubungan dengan e-commerce atau digital economy atau kalau kita bicara dari sisi trading yang menggunakan e-commerce itu nilainya masih 6%-9%. So we come from very low base," ungkapnya. 

Lebih lanjut, bila dilihat dari potensi Indonesia, terutama pengguna ponsel pintar (smartphone) untuk berkomunikasi maupun kegiatan komersial seperti menjual dan membeli mulai menunjukkan peningkatan. 

Menkeu berpesan untuk masyarakat Indonesia dalam menghadapi era ekonomi digital agar memaksimalkan semua kesempatan yang ada untuk mencapai kesejahteraan dan negara akan tetap hadir sebagai pembuat kebijakan untuk menciptakan kesempatan yang sama. 

"So, the only limit is our own imagination. Kalau opportunity sebegitu besar, the next adalah who can actually capitalize opportunity itu. Di sinilah letak public policy di Indonesia that will heavily focusing on how we can create an equal opportunity," pungkas Menkeu. (p/ab)