Museum Geopark Batur, Refleksi Para Geolog dan Pengamat Gunung Api

By Admin

nusakini.com - Kehadiran museum Geopark Batur sebagai destinasi wisata tidak hanya sebagai pelengkap kawasan Geopark Batur, tetapi juga sebagai refleksi bagi para geolog dan pengamat gunung api. Demikian penjelasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, di sela-sela kunjungannya ke Museum Geopark Batur pada Minggu (4/12) waktu setempat.  "Yang lebih penting, museum ini adalah refleksi daripada para geolog kita dan juga para rekan-rekan yang bertugas sebagai pengamat gunung," ungkap Jonan di hadapan para media setelah menglilingi museum geopark Batur di Kintamani, Bangli, Bali.  Jonan mengingatkan bahwa Gunung Batur masih tergolong aktif. Jadi, menurut Jonan peralatan tentang pemantauan gunungapi harus terus ditambah untuk mitigasi bencana sedini mungkin apabila terjadi letusan di kemudian hari.  Saat ini, Geopark Batur masuk kategori Global Geoparks Network (GGN) oleh UNESCO.

Pemilihan ini berdasarkan pada proses dari pembentukan Kaldera Batur karena memiliki kaldera ganda atau kaldera dalam kaldera. Kaldera luar (Keldera 1) yang lebih luas berbentuk elip 13,8 x 10 km, berarah timurlaut-baratdaya, terbentuk 30.000 tahun yang lalu (tyl). Kaldera dalam (Kaldera-2) berbentuk melingkar dengan garis tengah 7,5 km, terbentuk 20.000 tyl.  Pembentukan kaldera tersebut tergolong unik karena murni merupakan hasil penghancuran oleh letusan dahsyat yang menghasilkan endapan ignimbrit dalam volume sangat besar. Inilah endapan yang disebut “batu paras” oleh Masyarakat Bali setempat yang sampai saat ini masih terus dimanfaatkan untuk bahan bangunan pura, rumah, patung, dsb. Jonan menjelaskan bahwa Geopark Batur hanya salah satu dari Geopark di Indonesia. "Geopark kita itu banyak yang sangat unik dibanding dengan Geopark lain di dunia," tutur Jonan. Meskipun begitu, Jonan mengingatkan supaya menjaga kekompakan antar instansi dan antar stakeholder.  Saat ini, Pemerintah juga tengah mengusulkan Geopark Rinjani dan Geopark Toba untuk masuk ke dalam Jaringan Geopark Dunia. (pr/eg)