nusakini.com - Jakarta. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Neno Warisman, membacakan ‘Puisi Munajat 212’ Kamis (21/2/2019) di Monas. Potongan video saat Neno membacakan puisi itu ramai dibagikan di media sosial.

Berikut ini isi potongan puisi dari video yang beredar:

“jangan, jangan Engkau tinggalkan kami

dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

• Putuskan Berkoalisi dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh Dinilai Politisi Senior yang Bermain Cantik
• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Sengketa Pilpres 2024 Bakal Diputuskan MK Hari Ini
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Saat ditanya pembelaan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Menurut Andre Rosiade juru bicara BPN mengatakan Neno Warisman  menghadiri acara Munajat 212 sebagai pribadi, bukan datang dalam kapasitasnya sebagai BPN

"Mbak Neno datang ke situ sebagai pribadi, tidak ada urusan dengan BPN," kata Andre, Minggu (24 /2/2019).

Andre menjelaskan, seseorang dapat dikatakan hadir mewakili BPN apabila undangannya pun bernada resmi. 

"Kalau ke BPN ada undangannya, misal saya diundang sebagai juru bicara BPN," kata Andre.

Andre mengklaim puisi itu tak berkaitan dengan pemilihan presiden 2019. Andre menjelaskan, Neno menujukan puisinya untuk umat Islam secara umum. Kata-kata itu sendiri merupakan penggalan dari doa Nabi Muhammad SAW saat perang badar. Ia pun menilai puisi Neno Warisman hanya digoreng-goreng oleh para lawan politik Prabowo-Sandiaga. 

"Lagian juga acara munajat 212 itu semacam acara doa bersama, enggak ada urusannya dengan kontestasi pilpres dan enggak ada urusan dengan BPN," kata Andre. (b/ma)