Mubazir Bila Hanya Kabupaten Bantaeng yang Manfaatkan Teknologi BPPT

By Admin

Foto: Humas BPPT 

nusakini.com - Menginjak tahun ke delapan sejak dimulainya kerjasama Kabupaten Bantaeng dan BPPT, Kabupaten Bantaeng semakin berkembang menjadi daerah yang maju.

Berangkat dari APBD hanya sebesar 261 milyar, Kabupaten Bantaeng kini menjelma menjadi exportir talas safira ke Jepang. 

"Delapan tahun lalu, kami termasuk dalam kategori daerah tertinggal. Kini alhamdulillah petani kami bisa dikatakan berkecukupan. Bahkan jemaah umroh terbesar di Sulawesi Selatan itu berasal dari sini," terang Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Technopark Bantaeng, di Ruang Pola Pusat Pemerintahan Kabupaten Bantaeng, Jumat (27/01), seperti yang dikutip dari situs resmi BPPT, bppt.go.id.

Nurdin mengakui, semua kemajuan yang ada di Bantaeng tidak lepas dari peran pendampingan BPPT. Baginya, BPPT mempuyai makna tersendiri bagi Bantaeng.  

"Saya pribadi berhutang budi kepada BPPT atas kepercayaannya kepada kami. Sejak awal saya sudah tekankan kepada teman-teman disini, kalau kita ingin maju kita harus bermitra. Alhamdulillah BPPT terus setia dengan sabar mendampingi kami. Saya harap tidak hanya Bantaeng saja yang memanfaatkan teknologi BPPT, tapi juga daerah lainnya. Mubazir," ucap Nurdin.  

Kepala BPPT, Unggul Priyanto, menegaskan bahwa Bantaeng menjadi maju karena kerja keras Pemerintah Daerah Bantaeng sendiri. "Faktor utama dari keberhasilan suatu technopark adalah kemauan dan kerja keras daerah, BPPT hanya mendampingi," ucapnya. 

Ditambahkannya, Technopark Bantaeng merupakan salah satu dari tiga technopark yang masuk dalam prioritas pemerintah. 

 "Program Technopark secara detil dipantau oleh Kantor Staf Presiden. BPPT diminta memilih tiga dari sembilan technopark yang ditugaskan ke BPPT. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, Technopark Bantaeng masuk dalam tiga besar," jelas Unggul.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BPPT, Soni Solistia Wirawan menyerahkan secara resmi peralatan pilot project teknologi pupuk Slow Release Fertilizer (SRF) kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang secara langsung di terima Bupati Bantaeng.

Dalam lawatannya, Kepala BPPT bersama Bupati Bantaeng juga meresmikan Kantor Technopark Bantaeng. Kantor ini nantinya akan menjadi pusat inkubasi para pengusaha yang menjadi mitra technopark. 

 "Yang terpenting bukan peresmiannya, tapi bagaimana keberadaan kantor ini membawa manfaat dan sesuai fungsinya," tandas Unggul. (p/mk)