Misi Dagang Indonesia ke Kamboja Raih Potensi Transaksi USD 10 Juta

By Abdi Satria


nusakini.com-​Phnom Penh-KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Kamboja dan didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI telah melaksanakan Cambodia-Indonesia Business Forum 2019 pada 26-27 Maret 2019 di Phnom Penh.

Kegiatan tersebut menghasilkan berbagai kesepakatan potensial seperti kerja sama ekspor furniture senilai USD 10 juta, potensi kontrak pembelian produk coklat untuk jangka waktu 3 tahun, kerja sama untuk produk farmasi, dan makanan dan minuman dari beras hitam. Selain adanya potensi transaksi tersebut, KBRI juga mendapatkan beberapa inquiries untuk produk kosmetik, bahan konstruksi dan kebutuhan water treatment dan listrik. 

Pelaksanaan Cambodia-Indonesia Business Forum 2019 diikuti berbagai asosiasi dan perusahaan Indonesia seperti PT. Adi Putro Wirasejati, CV. Laksana, PT. INKA, PT. Kampung Coklat, PT. Gayatri Tanjung Gallery, PT. Afifarma, Vankim Trading, PT. Taman Wisata Candi GPEI Jawa Tengah dan KADIN. Delegasi Kamboja yang diorganisir oleh Kementerian Perdagangan kamboja terdiri dari 22 perusahaan di berbagai bidang. Kegiatan terdiri dari one on meeting, business matching dan dipadukan dengan business forum dengan narasumber dari CDC (Cambodia Development Council), Kemendag Kamboja, Sesditjen Aspasaf Kemlu RI dan salah satu perwakilan perusahaan Indonesia di Kamboja serta kunjungan ke industri strategis dan Special Economic Zone di Phnom Penh.  

“Kami harapkan dengan kegiatan Cambodia-Indonesia Business Forum yang dilaksanakan secara rutin akan mengurangi kesenjangan informasi perdagangan dan investasi Indonesia-Kamboja sehingga perdagangan meningkat, bersamaan dengan meningkatnya kunjungan turis asing dari kedua negara", ujar Duta Besar RI, Sudirman Haseng.​​ 

Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi program Diplomasi Ekonomi KBRI Phnom Penh untuk mempromosikan potensi ekonomi dan perdagangan Indonesia di Kamboja secara konsisten serta dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Kamboja. 

Neraca perdagangan Indonesia - Kamboja pada tahun 2018 mencapai USD 558,4 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 3% dibandingkan tahun 2017. Dalam periode 5 tahun terakhir, trend peningkatan perdagangan bilateral mencapai rata-rata 7.10%. Peningkatan tersebut salah satunya dipengaruhi pertumbuhan ekonomi Kamboja yang cukup stabil pada kisaran 7% dalam dekade terakhir.

Selain itu, ketergantungan kamboja pada produk impor yang disebabkan belum mampunya industri Kamboja memenuhi kebutuhan masyarakat membuka peluang kerja sama perdagangan kedua negara yang perlu digali lebih lanjut dan dimanfaatkan secara maksimal.(p/ab)