nusakini.com--Sejak tahun 2014 Andi Nadya Amanda, gadis asal Makassar ini sudah merasakan dunia pendidikan di luar negeri. "Waktu itu saya berkesempatan untuk ke Amerika melalui program pendidikan yang di biayai oleh U.S Department of State. Saat itu saya bersekolah di Highland Park High School, St.Paul, Minnesota"ungkapnya.  

Nadya yang juga pernah bersekolah di SMA Negeri 22 Makassar ini tampaknya belum ingin berhenti untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Kali ini Jepang menjadi negara pilihan nya "Saat ini saya kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific Universitas. Alhamdulillah beasiswa nya 65% potongan tuition fee dari kampusnya langsung" kata Nadya.

• Perkuat Peran Masjid, DKM Masjid Kubah 99 Akan Gelar Pelantikan Remaja Masjid dan Majelis Taklim, Catat Tanggalnya
• Perkuat Peran Masjid, DKM Masjid Kubah 99 Akan Gelar Pelantikan Remaja Masjid dan Majelis Taklim: Catat Tanggalnya
• Pacu Kualitas Layanan Konsumen Aviasi, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Kompetisi Keahlian dan Peningkatan Kompetensi Operator
• Milad ke 40 Tahun Athirah: Lika Liku Perjalanan Pendiriannya
• Warga Keluhkan Operasional RM Boneta Makassar, Pencemaran Asap dan Limbah Resahkan Penghuni Rumah Sekitarnya

Baginya setiap orang punya kesempatan yang sama bila benar benar bercita cita untuk menimba ilmu di luar negeri asalkan punya kemauan yang kuat "Kita akhirnya jadi tahu apa sih yang bisa negara lain lakukan tapi kita tidak bisa. Begitupun sebaliknya itu yang saya jadikan motivasi " Kata Nadya

Disisi lain Nadya juga membeberkan bagaimana perbedaan bersekolah dengan biaya sendiri atau mendapatkan beasiswa "Bila tujuan kita benar benar menimba ilmu tentu suatu keuntungan sendiri bila kita dapat beasiswa. Hal itu membuat kita benar benar fokus untuk belajar. Bila kondisi sebaliknya tentu kita harus mengatur serta mensiasati untuk memenuhi kebutuhan mungkin salah satu nya bekerja part time dengan ini kita bisa belajar time management"ungkapnya.

Nadya juga mengharapkan banyak anak Sulsel yang punya pemikiran sama seperti dirinya. "Kalau kita ngestuck di satu tempat saja, kayaknya pemikiran kita tidak akan berkembang. Banyak anak daerah yang kalah saing di kota, mereka akhirnya balik ke kampungnya tanpa harapan untuk meraih mimpi nya, Padahal masih ada jalan lain, yaitu kabur ke luar negeri... Haha" pungkas Nadya mengakhiri pembicaraan. (rajendra)