Menteri Marwan Ajak Pesantren Ikut Awasi Dana Desa

By Admin


nusakini.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Marwan Jafar Mengatakan, pesantren adalah bagian integral dari Bangsa Indonesia dalam memperjuangkan, mendirikan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Maka, penetapan Hari Santri Nasional adalah pengakuan sekaligus penghargaan terhadap eksistensi, loyalitas, konsistensi, perjuangan dan pengabdian kalangan Pesantren dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selama ini,” ujar Marwan saat menghadiri Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren AlFadllu Wal Fadlilah Kendal, Kamis (19/5/2016), malam. 

Menteri Marwan mengatakan, salah satu dimensi pembangunan nasional yang harus disukseskan saat ini ada pada pembangunan desa-desa. Ia mengajak warga Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren, untuk turut membantu mewujudkan nawacita ke tiga Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran. 

“Bagi kita warga NU dan pondok pesantren, Pembangunan Desa memiliki makna yang cukup istimewa karena Desa adalah tempat tinggal bagi sebagian besar warga NU dan pondok pesantren, ber-ma’isyah sebagai petani, nelayan, pedagang sambil menjadi kyai, muballigh atau guru ngaji di masjid atau musholla kampung,” ujarnya. 

“Komitmen Presiden Jokowi terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa, yang diwujudkan melalui Dana Desa yang terus dinaikkan jumlahnya setiap tahun. Jika pada tahun 2015 lalu Dana Desa berjumlah Rp 20,7 trilIun maka tahun 2016 ini Dana Desa naik duakali lipat lebih menjadi Rp 46,98 tiliun. Ditambah Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Daerah, maka tahun ini rata-rata setiap desa akan mengelola dana tidak kurang dari Rp 1 Milyar,” ujar Marwan. 

Oleh sebab itu, Menteri Marwan mengajak warga NU dan Pondok Pesantren untuk turut mengawasi dana desa di desanya masing-masing. Jika terindikasi terdapat penyimpangan, agar dapat dicatat dan segera dilaporkan kepada pihak yang terkait.(if/mk)