Menteri Kesehatan Minta Tinjau Ulang Waktu Pelaksanaan WHA 73 tahun 2020

By Admin


nusakini.com - JENEWA - Sidang Sesi ke-143 WHO Executive Board (EB) Meeting World Health Assembly (WHA) telah berlangsung pada tanggal 28-29 Mei 2018 di Kantor Pusat WHO di Jenewa, Swiss. Sidang dipimpin oleh Presiden EB terpilih, Mrs. Maria Nazareth Farani Azevêdo (Perwakilan Tetap Brazil di Jenewa) dengan wakilnya yaitu Dr. Päivi Sillanaukee (Permanent Secretary Ministry of Social Affairs and Health Finlandia). Delegasi RI dipimpin oleh Menteri Kesehatan yang didampingi oleh Kepala Badan Litbangkes, Kabag Kerjasama Kesehatan Multilateral dan PTRI Jenewa.

Sidang ini membahas 6 kelompok besar agenda pertemuan, antara lain pemilihan perangkat sidang, penjelasan dan persetujuan agenda pertemuan, pemaparan hasil WHA 71, pembahasan governance antara lain tentang : Program Budget and Administration Committee, perkembangan kemitraan dengan badan lain, pembahasan substansi tentang : International Classification of Disease serta pembahasan laporan dari expert committee terkait : a) Specifications for Pharmaceutical Preparations, b) Evaluation Of Certain Veterinary Drug Residues In Food, c) Drug Dependence, d) Biological Standardization. Selama jalannya sidang, isue yang cukup banyak dibicarakan adalah bagaimana membuat sidang EB ini lebih efektif dan efisien, tidak duplikasi dengan WHA dan memberikan kesempatan para expert untuk berdiskusi lebih detail.

Executive Board terdiri dari 34 anggota yang secara teknis memenuhi syarat di bidang kesehatan. Anggota dipilih untuk jangka waktu tiga tahun. Pertemuan EB bertujuan untuk membahas agenda WHA yang akan datang disepakati dan membahas resolusi yang akan diteruskan ke WHA untuk diadopsi. Sidang EB diadakan 2 kali yaitu pada bulan Januari, dan pertemuan singkat kedua pada bulan Mei, segera setelah WHA. Fungsi utama EB adalah untuk memberi efek pada keputusan dan kebijakan WHA, untuk memberikan nasihat dan secara umum untuk memfasilitasi hasil-hasil sidang.

Menteri Kesehatan pada kesempatan ini atas nama negara-negara South East Asian Region (SEARO) memberikan selamat pada Dr. Ahmed Salim Saif Al Mandhar atas pengangkatannya menjadi Regional Director (RD) Eastern Mediteranian Region (EMRO) yang baru menggantikan RD sebelumnya yang wafat; selain itu pada kesempatan lain Menkes menyampaikan waktu pelaksanaan WHA 73 tahun 2020 perlu ditinjau kembali mengingat perkiraan waktunya yang akan bersamaan dengan waktu Idul Fitri dimana akan menyulitkan delegasi yang beragama Islam dalam mengikuti sidang yang dilakukan secara simultan, sehingga diharapkan pelaksanaannya bisa diundur setelah tanggal pelaksanaan Idul Fitri tahun 2020.

Disela-sela pelaksanaan EB, Menkes melakukan pertemuan Bilateral dengan Dirjen WHO – DR. Tedros Adhanom Ghebreyesus, untuk menyampaikan undangan untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan Global Health Security Agenda di Bali tanggal 6 – 8 November 2018 yang mengundang 64 negara GHSA. Selain itu mereka juga membicarakan perkembagan Indonesia dalam pelaksanaan Universal Health Coverage dan pengendalian TBC. Dirjen WHO berkenan untuk hadir di Bali dan akan melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi serta meninjau pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer di Indonesia. (p/ma)