Menteri ESDM Beri Penghormatan kepada Pahlawan Nasional Ari Lasut

By Admin

nusakini.com--Jumat, 22 September 2017, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan ziarah sekaligus memberikan penghormatan ke makam Arie Federik Lasut di Makam Sasanalaya, Yogyakarta. Ziarah yang diikuti keluarga besar A.F. Lasut dan jajaran Kementerian ESDM dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 72 pada tanggal 28 September 2017. 

Setelah melaksanakan ziarah, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dengan keluarga A.F. Lasut ditempat terpisah. Menteri Jonan menyampaikan sambutan dan penghargaan kepada keluarga. "Kami berharap ini bisa menjadi tradisi tiap tahun, ziarah ke makam untuk memberikan penghormatan. Kami menghargai jasa-jasa bapak Arie Lasut dan kepeloporan beliau sampai dengan hari ini. Beliau sebagai pahlawan nasional yang berasal dari Badan Geologi (dahulu Jawatan Geologi) yang sekarang menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," ungkap Menteri Jonan. 

Sebagaimana diketahui Arie Federik Lasut merupakan pahlawan nasional yang pada 28 September 1945 mengambil tindakan berani dengan merebut kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) dari pihak Jepang. Sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, dan Bapak A.F. Lasut ditunjuk sebagai Kepala Pusat Jawatan tersebut. 

Kantor Pusat Jawatan sempat berpindah ke Tasikmalaya, Magelang, dan Yogyakarta. Saat pasukan Belanda kembali ke Indonesia, A.F. Lasut adalah pemuda yang tegas dan menolak kerjasama dengan Belanda. Pada pagi hari, tanggal 7 Mei 1949 di Yogyakarta, A.F. Lasut diculik oleh pasukan Belanda dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, kemudian ditembak dan meninggal di daerah Sekip, yang sekarang masuk lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. 

Atas jasa-jasanya, A.F. Lasut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Dengan ditetapkannya A.F. Lasut sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka memperkuat landasan bahwa pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pada tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor pertambangan dan energi. (p/ab)