Menteri Asman Minta ASN Produktif Tanpa Narkoba

By Admin

nusakini.com--Seperti diketahui Indonesia sudah masuk kedalam darurat narkoba, hal tersebut terbukti dengan banyaknya kasus peredaran narkoba yang telah diungkap pihak kepolisian beserta Badan Narkotika Nasional (BNN). Karena hal tersebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menginginkan para Aparatur Sipil Negara tidak ada yang terlibat peredaran maupun penggunaan narkoba. 

Ia menyatakan bahwa seseorang yang telah menggunakan narkoba tidak akan memiliki produktifitas, karena efek dari zat berbahaya tersebut membuat seseorang malas dan tidak dapat berinovasi dalam pekerjaannya, dengan demikian segala pekerjaan tidak akan selesai dengan baik. 

"Usia produktif seseorang sangat sedikit, untuk itu kita semua harus melakukan sesuatu yang berguna bagi diri kita, keluarga dan juga lingkungan," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)dilingkungan Kementrian PANRB, Selasa (13/12). 

Menurutnya pencegahan terhadap peredaran narkoba dapat lebih dulu dilakukan dari dalam yakni Kementerian PANRB, setelah mendapat sosialisasi dari pihak BNN, para pegawai dapat melanjutkan apa yang telah diterima kepada lingkungan tempat tinggal dan juga keluarga. 

Ia pun menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan pihak BNN di Kementerian PANRB sangat baik, untuk itu dirinya ingin acara seperti ini dapat terus dilakukan kedepan, agar peredaran dan penyalahgunaan narkoba dapat dihindari terutama kepada generasi muda. 

Dalam kesempatan yang sama Direktur Peran Serta Masyarakat BNN Sinta Dame Simanjuntak menjelaskan bahwa di zaman seperti darurat narkoba saat ini, perlu adanya komitmen bersama untuk mencegah peredaran dan konsumsi oleh generasi muda. Menurutnya saat ini orang tua cenderung tidak perduli terhadap anak sampai anak tersebut tercandu narkoba. 

"Para pengedar saat ini mengincar anak anak sebagai konsumen, bentuknya bergam mulai permen warna warni maupun makanan. Kalau anak sudah kecanduan terhadap suatu makanan terlebih harus beli ditempat yang sama, maka itu patut dicurigai," ujarnya. 

Dikatakannya bahwa terdapat beberapa faktor yang menengarai seseorang menggunakan narkoba yakni faktor dari diri sendiri mulai dari keinginan mencoba coba, ingin diterima dalam suatu golongan, maupun tidak percaya diri serta menjadi pelarian. Selain dari itu ada juga faktor lingkungan seperti adanya permasalahan keluarga, maupun lingkungan yang bermasalah. 

"Kemudian ada juga faktor ketersedian karena memang narkoba yang mudah diperoleh, kemudian modus operandi yang semakin canggih, dan juga akses internet yang memudahkan informasi narkoba," ucapnya. 

Selain itu Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji menjelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan pihak BNN bersama Kementerian PANRB merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman mengenai Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dana Peredaran Gelap Narkoba pada akhir tahun 2014 lalu. 

Dirinya menilai dengan adanya sosialisasi yang dilakukan dapat memberikan pemahaman perihal bahaya narkoba serta cara pencegahan narkoba dilingkungan terdekat. "Kegiatan ini juga sebagai upaya dari penerapan program prioritas yang digagas oleh Presiden Joko Widodo yaitu perang terhadap narkoba," pungkasnya. 

Selain sosialisasi, kegiatan tersebut juga disertai dengan tes urine oleh sekitar 308 pegawai dilingkungan Kementerian PANRB. Menteri PANRB bersama Sesmen PANRB berkesempatan melakukan pengecekan tes urine tersebut. (p/ab)