Mentan Minta Kalimantan Bisa Swasembada Beras dan Jagung di 2017

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman minta agar Pulau Kalimantan pada 2017 bisa swasembada beras dan jagung.

Harapan tersebut disampaikannya usai menerima Bupati Penajam Passer Utara (PPU) Kaltim H.Yusran Aspar,Bupati Passer H.Yusriansyah Syarkawi dan Bupati Aceh Selatan Teuku Sama Indra di ruang kerjanya, Senin (22/8/2016).

“Saya minta Pulau Kalimantan (Kaltim, Kalsel, Kalbar, dan Kalteng-red) bisa swasembada beras dan jagung, minimal tahun depan,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seperti disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik (IP) Kementan Agung Hendriadi, Senin (22/8/2016).

Pertemuan Mentan dengan Bupati Penajam Passer Utara, Bupati Passer, dan Bupati Aceh Selatan merupakan tindak lanjut atas kunker Mentan baru-baru ini ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

“Tantangan Kalimantan dalam waktu singkat ini yakni tak ada lagi pengapalan bahan pangan (padi, jagung, dan pakan ternak) masuk ke Pulau Kalimantan.Arahan Pak Mentan semua bantuan , misalnya Alsintan dari Kementerian Pertanian harus dikelola dengan baik,” kata Agung meniru pesan dari Mentan Andi Amran Sulaiman.

Dijelaskannya dalam pertemuan Mentan dengan ketiga bupati tersebut disinggung juga soal Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Pulau Kalimantan-termasuk Provinsi Kalimantan Timur-sebesar 1 juta hektar.

“Segala kendala disampaikan dan ditindaklanjuti.Misalnya, lahan 2000 hektar tak bisa ditanami karena air irigasi kurang, Kementan akan kerjasama dengan Kementerian PUPR.Padahal jaringan irigasi tersier, sekunder, dan jaringan utama sudah ada , tetapi intake kurang, sehingga bisa dibangun bendungan kecil atau small dam,” ujarnya.

Bupati Penajam Passer Utara (PPU) H.Yusran Aspar ingin SPR (Sentral Peternakan Rakyat) sapi bisa terus dikembangkan”Bupati PPU mengatakan kepada Mentan, mereka kumpulkan orang-orang miskin lalu beternak sapi.Mereka ingin bangun UPT khusus dimana Alsintan tak dibagi langsung, tetapi jadi suatu brikade.Pak Mentan minta ini dilanjutkan terus,” ucapnya.

Sedangkan Bupati Passer H.Yusriansyah Syarkawi mengatakan ada 5000 hektar lahan sawah dari potensi sebesat 15 ribu hektar, dan akan diproses cetak sawahnya.

“Mentan minta agar Kabupaten Passer bisa memenuhi kebutuhan jagungnya sendiri.Ada seluas 5000 hektar lahan jagung untuk Kabupaten Passer.Benih jagung sudah disiapkan oleh Ditjen Tanaman Pangan,”kilahnya.

Untuk Bupati Aceh Selatan Teuku Sama Indra diharapkan pengembangan 8000 hektar tanaman jagung.Sedangkan khusus lahan sawah ada tambahan konversi sawah jadi perkebunan sawit.

“Seperti diketahui sawit sedang lesu, areal perkebunan kelapa sawit akan dikembalikan jadi lahan sawah seluas 8000 hektar,” jelasnya.

Bupati Aceh Selatan pada pertemuan dengan Mentan Andi Amran Sulaiman juga melaporkan tentang perkebunan lada yang diserang hama jamur akar dan penggerek batang.Padahal lada dari Kabupaten Aceh Selatan sudah diekspor.

“Sehubungan adanya serangan hama jamur akar putih dan penggerek batang pada areal perkebunan lada di Kabupaten Aceh Selatan, Mentan hari ini juga minta peneliti spesialis lada untuk berangkat ke sana untuk identifikasi dan memberikan solusinya,” katanya.

Diujung pertemuan dengan tiga bupati tersebut , Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman minta bila terjadi keterlambatan pelaksanaan dalam kegiatan pembangunan pertanian segera ambil tindakan yang cepat.

“Bila kegiatan masih berjalan lambat, saya minta bupati segera mencopot jabatan kepala dinas pertanian setempat dan kalau perlu segera cabut pula anggaran pertaniannya,” ujar Mentan. (p/b/mk)