Mentan di Indramayu: Pemerintah Fokus Bantu Petani, Jangan Difitnah

By Admin


nusakini.com - Indramayu - Pembangunan pertanian diyakini mampu mengurangi angka kemiskinan. Guna meningkatkan peran serta pemerintah pusat dalam hal pengentasan kemiskinan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi bantuan apresiasi senilai Rp 24 miliar kepada para petani dan pemerintah Kabupaten Indramayu. Bantuan pertanian tersebut terdiri dari benih padi, jagung, ayam, kambing, power threser, RMU. Sementara bantuan hortikultura berupa 24 hektare benih sayuran.

Dalam pertemuan yang menghadirkan 5000 petani, penyuluh dan santri ini, Amran juga meyakinkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam terutama menyangkut harga gabah yang menurun. 

"Perintah Bapak Presiden, harga tidak boleh Rp 4.070. Kami perintahkan Bulog untuk serap gabah. Kedaulatan pangan di tangan petani. Kedaulatan petani pangan dengan ketahanan pangan. Jangan biarkan petani jalan sendiri," jelas Amran, Kamis (4/4).

Selama kabinet kerja, lanjut Amran, tercatat sebanyak 2.257 bantuan alat mesin pertanian dikucurkan di Indramayu ini. Dirinya menegaskan kembali bahwa guna mewujudkan swasembada pertanian, institusi di bawah komandonya ini hampir memangkas habis anggaran rutin negara guna dialihkan pada bantuan pertanian. 

Lebih lanjut Amran menuturkan capaian sektor pertanian selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, total ekspornya naik 29 persen nilainya mencapai Rp 1.300 triliun. Kemudian Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari tahun 2014 yang hanya Rp 900 triliun naik menjadi Rp 1.462 triliun di tahun 2018 serta kemajuan sektor pertanian Indonesia masuk peringkat 5 dunia dari 224 negara.

Amran menegaskan sesuai arahan Presiden Jokowi, bantuan dan program yang diberikan Kementan bertujuan untuk menurunkan angkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan petani. "Kami berikan 461 ribu ekor ayam dengan masing-masing rumah tangga mendapat 50 ekor ayam. Insya Allah enam bulan ke depan lepas dari garis kemiskinan," ucapnya.

Dalam kesempatan ini Mentan nampak royal memberikan sejumlah bantuan untuk masyarakat Indramayu baik itu petani muda maupun usia lanjut, kelompok wanita tani, penyuluh, maupun beberapa santri. Keberadaan santri dalam setiap kunjungan Amran mendapat perhatian besar.

"Lebih baik memberi bantuan dari pada beri hoax, terutama untuk santri. Santri, anak mudalah yang akan melanjutkan pertanian bangsa," ujarnya.

Bupati Indramayu, Supendi mengatakan sangat bersyukur atas kedatangan Menteri Pertanian dan jajarannya. Dirinya bertekad mempertahankan predikat Indramayu sebagai lumbung pangan nasional.

"Kami sangat berterima kasih atas kedatangan Menteri Pertanian sekaligus dengan bantuan yang diberikan. Kita harus mempertahankan Indramayu sebagai salah satu penyangga ketahahan pangan nasional," lanjutnya. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid menuturkan rasa terima kasih dengan kunjungan Menteri Pertanian ke daerah binaannya.

"Terima kasih atas kunjungan Bapak Menteri Pertanian dengan bantuan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan alat mesin pertanian. Kedatangan menteri kali ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat termasuk membantu solusi harga gabah," tutur Takmid.

Komoditas hortikultura yang dominan di Indramayu, menurut Takmid, adalah bawang merah dan cabai merah dengan sentranya utamanya di Kecamatan Patrol, Sukra dan Karangampel. Sementara, cabai merah banyak terdapat di Kecamatan Kroya. 

"Kami banyak berharap akan diberikan bantuan oleh Ditjen Hortikultura. Produktivitas bawang merah di sini antara 25 - 38 ton per hektare dan kita butuh untuk pengembangan berikutnya," jelas Takmid.

Sementara itu, buah unggulan di Indramayu adalah mangga cengkir dan gedong gincu. Untuk kawasan sentranya terdapat di Kecamatan Jatibarang, Sliyeg, Cikedung dan Kroya.

"Dengan adanya bantuan dari pemerintah jelas sangat membantu dari sisi operasional petani, baik itu benih maupun sarana prasarana lainnya. Kami juga merangkul kawula muda atau santri milenial dan dengan adanya sistem mekanisasi pertanian, kaum muda tani sudah mulai bangkit kembali," ucap Takmid bangga.

Risci, salah seorang siswi Pesantren Al Qur'aniah secara menakjubkan naik ke atas panggung. Risci mendapat satu ekor kambing dari Menteri Pertanian yang ditunjuk secara acak. Siswi kelas X ini menurut Amran salah satu ikon santri milenial, petani muda yang dijaring sebagai pelanjut estafet pertanian.

"Kambingnya mau saya besarkan lagi, dipelihara lagi dan hasilnya direncanakan untuk diternak," Ucap Risci bernada riang. Dirinya juga mengajak kawula muda lainnya untuk ikut turun ke dunia pertanian.

Hadir bersama Menteri Pertanian, Dirjen Hortikultura, Dirjen Perkebunan, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Danrem, Dandim, Direksi Pupuk Kujang, BULOG, BNI, BRI.(p/eg)