Mentan Dan Penyuluh Bertukar Peran

By Admin


nusakini.com - Sepeti biasa, dalam setiap kunjungan kerjanya, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyempatkan diri melakukan dialog dengan petani dan para pihak terkait, seperti penyuluh, siswa pertanian dan babinsa. Hal ini juga dilakukan saat Mentan membuka rangkaian kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) pada 17 Oktober 2018, yang kali ini bertempat di Kalimantan Selatan.

Saat mengadakan dialog santai dengan siswa pertanian, penyuluh dan petani, di halaman kantor Balai Penelitian Rawa (Balitra), Banjarbaru. Kalimantan Selatam, seorang penyuluh yang masih berstatus honorer, dengan polos menjawab setiap pertanyaan sederhana yang diajukan Mentan. Penyuluh tersebut, sebut saja Andik, mengaku sudah 11 tahun bekerja sebagai penyuluh.

Mentan ingin tahu kegiatan harian rutin apa yang dilakukan setiap hari, beserta jamnya. Jadilah penyuluh tersebut ditanya jam berapa bangun, apa aktivitas dalam sehari, jam berapa pulang ke rumah, dan rata-rata berapa rumah yang didatangi tiap hari. Sang penyuluh nampak kagok menjawab, namun tanya jawab berlangsung lancar.

Selesai bertanya, Mentan berujar, "Wah pantas masih belum kaya." Sontak seluruh hadirin terbahak. Lalu Mentan mengajak bertukar tempat. Penyuluh sekarang berperan jadi Mentan dan menanyakan hal yang sama. Meski agak grogi, penyuluh melakukan peran singkatnya sebagai Mentan. Berkali-kali hadirin tertawa melihat adegan kocak tukar tempat ini.

Dari hasil tanya jawab diketahui bahwa Mentan bangun pagi jam 4, dan sejak jadi menteri jam 3, sementara penyuluh bangun jam 5. Mentan mulai bekerja jam 5, dan penyuluh baru mulai bekerja sesudah mengantar anak sekolah. Mentan selesai bekerja rata-rata jam 11 malam, sementara penyuluh jam 4 sudah pulang ke rumah.

Mentan lalu menyampaikan itulah beda antara penyuluh yang masih belum meraih kesuksesan, dengan penyuluh Amran yang kemudian sukses jadi pengusaha besar dan lalu diangkat menjadi Menteri Pertanian pada masa pemerintahan Jokowi. 

Kunci pesan dari Mentan Amran kali ini adalah siapapun, termasuk petani dan penyuluh, harus bekerja keras dan pantang menyerah untuk meraih mimpi dan cita-cita. Demikianlah cara Mentan memotivasi peserta. Selalu memberi inspirasi, kocak dan tidak terduga. ( tami )