nusakini.com - Dihadapan petani Lombok Barat siang tadi, Jumat (19/8/2016), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa tahun depan, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dirancang jadi lumbung jagung.

“Tahun depan kita rancang NTB jadi lumbung jagung,” tegas Menteri Amran dalam sambutannya di lokasi panen raya padi di Desa Keru, Kecamatan Naramada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang didampingi Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amin dan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid. 

Untuk merealisasikan rencana ini, seperti dirilis Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Menteri Amran Sulaiman meminta para Kepala Dinas dan pihak terkait untuk menyiapkan lahan diluar existing seluas 400 ribu hektar. 

• Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Melalui Komitmen Dukung Sektor Pertanian Indonesia
• Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani
• Mentan Amran Minta Bulog Segera Serap Jagung Hasil Produksi Petani, Agar Harga Tidak Jatuh
• Mentan Kolaborasi Dan Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G
• Mentan Amran Beberkan Biang Kerok Turunnya Produksi Beras

Dijelaskan Amran, kondisi harga jagung yang telah membaik akhir-akhir ini tetap harus dipertahankan dan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengawal dengan berbagai kebijakan seperti meniadakan impor serta memberikan benih dan pupuk secara gratis kepada para petani. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTB sangat menyambut baik rencana dan juga program pemerintah melalui Kementan. Menurutnya yang terpenting, dengan harga yang sudah membaik tersebut, adalah mengatur tata niaganya karena berkaitan dengan kesejahteraan petani. 

"Tata niaga juga perlu diatur dengan baik karena berkaitan dengan kesejahteraan petani dan masyarakat," kata Wakil Gubernur. 

Kunjungan kerja Menteri Amran Sulaiman yang juga didampingi Aster Kasad Mayjen Komaruddin Simajuntak, Direktur Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, Direktur Bulog, Danrem ini merupakan rangkaian agenda Kementan dalam melaksanakan Program Upaya Khusus (upsus) pencapaian swasembada pangan terutama padi, jagung, dan kedelai (pajale) melalui peningkatan produksi dan serapan gabah petani. (b/mk)