Mentan Amran Luncurkan Program BEKERJA Entaskan Kemiskinan

By Admin


nusakini.com - Di tengah upaya peningkatan produksi pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) mulai tahun 2018 ini fokus pada program pengentasan kemiskinan. Bedah Kemiskinan Rakyat Miskin (BEKERJA) merupakan program yang dianggap mumpuni guna memastikan pengentasan kemiskinan masyarakat pedesaan dan peningkatan kesejahteraan berbasis pertanian.

Akan hal ini, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, datang ke Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (23/4/2018) melakukan launching atau peluncuran Program BEKERJA. 

“Program ini menjadi kunci utama kontribusi pengentasan kemiskinan dari Kementerian Pertanian,” demikian kata Amran. 

Kedatangan Mentan Amran tersebut, disambut penuh antusias oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan jenjang umur.

Ratusan warga berbondong-bondong datang berkumpul di satu titik. Hujan yang turun lumayan deras sejak pagi tidak menghalangi antusiasme warga.

Desa Cikancana yang menjadi titik perhatian kali ini memang tercatat sebagai salah satu desa pra-sejahtera di Kabupaten Cianjur. Tercatat 600 warga masuk dalam kategori miskin. 


“Mereka inilah yang menjadi bagian dari subyek program BEKERJA,” ujar Amran.

Amran menjelaskan di desa Cikancana, setiap rumah tangga pra-sejahtera diberi bantuan benih sayuran, 10 bibit durian dan 50 ayam. Desa ini sekaligus dicanangkan sebagai desa percontohan upaya pengentasan kemiskinan oleh Kementerian Pertanian.

"Dalam enam bulan ke depan kita targetkan desa ini sudah bebas kemiskinan. Tidak ada yang tidak mungkin. Bisa?" tanya Menteri Amran kepada warga yang hadir. Spontan warga yang hadir menjawab “bisa" dengan penuh semangat.

Amran menyebutkan adapun bantuan yang diberikan berupa ayam dan bibit durian. Pada kegiatan launching ini, bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada tiga orang warga desa yang mewakili ratusan penduduk miskin di desa tersebut. Selanjutnya juga akan diberikan ternak kambing dan berbagai jenis bibit sayuran yang bisa menghasilkan produk hortikultura dalam waktu singkat. 

“Bibit buah-buahan ini agar dikelola dari hulu hingga hilir dalam kawasan dengan jumlah besar. Di wilayah ini fokus misalnya mengembangkan durian, dan di wilayah lain dijadikan kawasan jeruk,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Amran, Kementan juga segera memberikan bantuan mesin penetas telur dan memfasilitasi pemasaran produk dengan pendekatan kluster. Total 1000 desa di 100 kabupaten di seluruh Indonesia akan terlibat dalam program BEKERJA tersebut. 

“Program ini diharapkan mampu menyumbang pada penurunan angka kemiskinian di perdesaan Indonesia yang saat ini mencapai 16 juta jiwa,” pungkas Amran. (tami)