nusakini.com--Menlu RI mengadakan pertemuan dengan beberapa negara Afrika di sela-sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2018 yang resmi dibuka Selasa (10/04). Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan komitmen Indonesia untuk mempererat kemitraan Indonesia-Afrika. 

Beberapa pertemuan tersebut antara lain, pertemuan bilateral Menlu RI dengan Menlu Madagaskar H.E. Mr. Henry Rabary-Njaka. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Madagaskar menyampaikan rencana pembukaan kedutaan besarnya di Indonesia. Selain di bidang politik, peningkatan di bidang ekonomi kedua negara juga dibahas. “Madagaskar dapat menyediakan lahan hingga seluas 10.000 m2 untuk kebutuhan perkebunan kelapa sawit Indonesia," demikian disampaikan Menlu RI. Berbagai upaya peningkatan kerjasama ekonomi juga turut dibahas, antara lain di bidang standarisasi pertanian, energi, dan infrastruktur. 

• Menlu RI Akan Kunjungi Senegal Guna Dorong Kerja Sama Ekonomi Konkret dengan Sejumlah Negara Afrika
• Menlu RI Bahas Kelapa Sawit dengan Menlu Belanda
• Begini Pesan Menlu RI Saat Kunjungi Kamp Pengungsi Palestina di Amman Jordan
• Menlu RI: Indonesia Mitra Terpercaya bagi Demokrasi & Keadilan Sosial
• Menlu RI: DK PBB Harus Perkokoh Respons dalam Mengatasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Perdamaian dan Keamanan Internasional

Selanjutnya, Menlu RI mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kamerun, Y.M. Mr. Lejeune Mbella Mbella. “Kami sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang termasuk pertanian, energi, dan infrastruktur", demikian disampaikan Menlu RI sesaat setelah pertemuan tersebut berlangsung. Hal lain yang juga disepakati adalah peningkatan kerjasama pemberdayaan generasi muda di kedua negara. 

Selain mengadakan pertemuan dengan Madagaskar, Kamerun, dan Guinea Bissau, Menlu RI juga telah menandatangani Perjanjian Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mozambik, Regendra de Sousa. Kedua Menlu berharap hubungan antara Indonesia dan Mozambik dapat meningkat dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut. 

Untuk mendukung berbagai upaya dimaksud, Menlu RI dan Menteri Keuangan RI telah meluncurkan dan menandatangani buku “Road to Africa: Kajian Potensi Ekonomi dan Risiko Negara-Negara Benua Afrika". Buku tersebut disusun secara bersama oleh Indonesia Eximbank dan Direktorat Afrika, Kemlu. 

Secara umum, buku tersebut berisi data riset dan kajian mengenai potensi ekonomi negara-negara Afrika yang dapat digunakan oleh pelaku usaha dan pemangku kepentingan untuk melihat peluang kerjasama antara Indonesia dengan negara Afrika. Termasuk pula di dalamnya adalah identifikasi potensi, peluang dan risiko negara tujuan, termasuk dari sisi pembeli. Buku ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha mengenali dan memetakan negara-negara Afrika yang menjadi fokus utama ekspor Indonesia dalam lima tahun ke depan, yaitu 2017-2021. (p/ab)