Menlu Retno Marsudi Siap Bahas Bantuan Kapasitas Palestina di CEAPAD ke-3

By Admin

nusakini.com--Jubir Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir bersama Direktur Kerja Sama Teknik, Mohammad Syarif Alatas menyampaikan press briefing kepada media nasional terkait agenda pertemuan Menlu RI.

Menurut Jubir, beberapa agenda kegiatan Menlu Retno L.P. Marsudi dalam waktu dekat adalah menerima kunjungan Menlu Jepang Taro Kono (25/6), selanjutnya menghadiri forum CEAPAD di Bangkok (26-27/6/2018), dan rencana menerima kunjungan pertama Presiden Timor Leste, Francisco Guterres ke Indonesia, (28/6).

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi akan menghadiri Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-3 Konferensi Kerja Sama Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) dalam upaya untuk meningkatkan bantuan teknis yg efektif bagi Palestina di Bangkok, Thailand, pada (26-27/6/2018) pekan depan. Hal ini disampaikan Jubir Kemlu RI Arrmanatha C. Nasir dalam Press Briefing setelah libur Idul Fitri di Jakarta.

"Bagi Indonesia perjuangan kemerdekaan Palestina merupakan salah satu prioritas politik luar negeri kita," tegas Jubir yang akrab disapa Tata ini. 

Dalam penjelasannya pada kesempatan yang sama Direktur Kerja Sama Teknik, Mohammad Syarif Alatas, mengatakan Indonesia melalui forum CEAPAD telah memberikan bantuan teknis pembangunan kapasitas sumber daya manusia Palestina sebagai upaya persiapan Palestina merdeka. 

"Pertemuan CEAPAD ke-3 nanti dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas program bantuan kepada Palestina dari negara-negara Asia Timur, khususnya peningkatan program-program pembangunan kapasitas," jelasnya selaku Direktur Kerja Sama Teknik dalam kesempatan yang sama. 

Forum CEAPAD akan dihadiri negara Brunei Darussalam, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Palestina, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Yordania. 

Forum CEAPAd ke-3 di Bangkok juga akan dihadiri oleh sedikitnya lima Organisasi Internasional seperti Islamic Development Bank (IDB), Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan Bank Dunia. 

Menurut Direktur KST, fokus pertemuan CEAPAD nanti akan membahas program kerja untuk tiga tahun ke depan (2019-2021). Program kerja tersebut akan memuat program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan Palestina. 

"Kehadiran Menlu Retno dalam CEAPAD ini terutama untuk menegaskan kembali komitmen dan dukungan Indonesia dalam perjuangan Palestina. Indonesia sangat aktif memberikan program pembangunan kapasitas karena Palestina merupakan prioritas utama dalam pemberian bantuan teknis dan peningkatan kapasitas selama ini," lanjut Syarif Alatas. 

Menurutnya, Indonesia sejak kurun waktu 10 tahun terakhir (2008-2018) telah memberikan sedikitnya 169 program peningkatan kapasitas bagi sekitar 1.859 warga Palestina yang mengikuti pelatihan. 

Program pembangunan kapasitas yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas negara CEAPAD kepada warga Palestina meliputi pelbagai sektor seperti good governance, ekonomi, UKM, micro finance, pendidikan dan pariwisata. 

Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah CEAPAD ke-2 di Jakarta pada tahun2014. Selanjutnya Indonesia juga menjadi Ketua SOM CEAPAD pada (31/5/2018) untuk menyiapkan pertemuan KTM CEAPAD ke-3 di Bangkok. 

Beberapa program prioritas peningkatan kapasitas yang telah disusun dalam waktu dekat untuk dilaksanakan ke depan adalah pelatihan UKM dan UMKM, pendidikan pilot profesional, administrasi pemerintahan, pemberdayaan perempuan, pelatihan teknologi informasi dan komunikasi, administrasi pemerintahan, pendidikan serta pemberian bantuan beasiswa bagi Palestina," pungkas Syarif Alatas. (p/ab)