Menlu Retno Bersejarah, Kunjungan Sergey Lavrov Bagi Kemitraan Rusia-Indonesia

By Admin

nusakini.com--Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi dan Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Sergey Lavrov melakukan pertemuan bersejarah di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (9/8). 

Kunjungan ini merupakan kunjungan bilateral resmi Menlu Rusia yang pertama ke Jakarta dan bersejarah. "Merupakan kehormatan bagi saya, bagi Indonesia menerima kunjungan tidak hanya kolega, tetapi juga sahabat saya Menlu Rusia Sergey Lavrov, dan kunjungan ini sangat bersejarah karena Menlu Lavrov mengumumkan penunjukan Duta Besar Rusia yang baru untuk ASEAN di hari jadinya yang ke-50 tahun," ujar Menlu Retno di awal Pernyataan Pers Bersama di Gedung Pancasila. 

Sebelumnya kedua Menlu telah bertemu di Manila dalam pertemuan ASEAN Plus One, EAS dan ARF yang membahas kerja sama diantaranya dalam perang melawan terorisme dan program aksi dalam memerangi penyelundupan obat terlarang. 

Pertemuan kedua Menlu kali ini merupakan pertemuan ketiga dalam kurun dua tahun terakhir (2015 di Kuala Lumpur dan 2016 di Sochi) dan merupakan kunjungan resmi pertama Menlu Sergey Lavrov ke Indonesia dalam konteks kerja sama bilateral dengan Indonesia. 

Momentum kunjungan bersejarah ini dimanfaatkan kedua Menlu untuk membahas kerja sama bilateral yang selama ini berjalan sangat baik dan isu-isu strategis ke depan yang menjadi perhatian bersama. 

Kerja sama yang semakin erat dan intensitas hubungan yang semakin marak antara Indonesia dan Rusia, baik pada tingkat antar pemerintah maupun antar pengusaha serta antar masyarakat, menunjukan eratnya hubungan kedua negara yang sejak tahun 2003 telah menyepakati Deklarasi Bersama Persahabatan dan Kemitraan di abad ke-21. 

Kedua Menlu telah melakukan penandatangan dokumen kerja sama "Plan of Consultation Between the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Ministry of Foreign Affairs of the Russian Federation 2017-2019" yang merupakan cerminan tingginya intensitas dialog dan konsultasi mengenai isu regional dan global. 

"Penandatanganan dokumen ini secara jelas menunjukkan keinginan kedua Kementerian Luar Negeri untuk mengintensifikasi hubungan dan kolsultasi serta komunikasi antara Indonesia dan Rusia," papar Menlu Retno. 

Secara khusus, Menlu RI menggarisbawahi pentingnya kedua negara untuk mulai membahas penguatan Kemitraan dan Persahabatan menjadi Kemitraan Strategis dalam mengantisipasi perkembangan dunia yang berubah dan kompleks dengan senantiasa memajukan kerja sama di segala bidang. 

"Untuk meningkatkan kerja sama bilateral, kita berdua berbicara mengenai upaya untuk me-renew Comprehensive Partnership yang sudah kita miliki pada tahun 2003 menjadi Strategic Partnership, dan kita sudah menyiapkan tim untuk membahas Strategic Partnership (ini)," lanjutnya. 

Menlu RI juga memberikan highlight hubungan bilateral RI-Rusia: 

Di bidang politik dan keamanan, kedua negara telah memulai dialog isu strategis seperti keamanan siber, counter terrorism dan counter violence extremism serta industri strategis. Penguatan kerja sama di bidang keamanan siber dan counter terrorism menjadi perhatian utama kedua negara. 

Sebagai mitra dagang utama di Eropa, Rusia menyumbang peningkatan nilai total perdagangan yang mencapai lebih dari US$ 1 milyar setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2016, tercatat US$ 2,11 milyar, meningkat 6,33% dari tahun 2015. Nilai ini cenderung kian meningkat pada tahun 2017, periode Januari s/d Mei (year on year), nilai perdagangan mencapai US$ 1,12 milyar atau naik 54,43% dibanding periode yang sama tahun 2016 yang berjumlah US$ 726 juta. Indonesia juga berharap Rusia mendukung keinginan Indonesia untuk bergabung pada Eurasian Economic Union.

Antusiasme pengusaha dan investor Rusia untuk memasuki berbagai sektor ekonomi di Indonesia, seperti: energi, infrastruktur dan industri merupakan potensi penting untuk mendorong investasi Rusia di Indonesia.

Peningkatan pemahaman antar bangsa juga menjadi prioritas dalam pendekatan people to people. Kunjungan warga Rusia ke Indonesia meningkat dari 65.705 orang pada tahun 2015 menjadi 80.154 orang tahun 2016 atau naik 22,5%. Sebaliknya, jumlah kunjungan warga Indonesia ke Rusia berdasarkan laporan KBRI Moskow berkisar 14.000 orang pada tahun 2015.

Sambutan hangat masyarakat Rusia terhadap kegiatan promosi "Festival Indonesia ke-2" di Moskow, 4-6 Agustus 2017, diharapkan tetap menanamkan saling pengertian dan pemahaman antar kedua bangsa. Kegiatan promosi serupa juga diharapkan dapat dilakukan oleh Rusia di Indonesia.

"Festival Indonesia ini mengekspose presensi Indonesia di Rusia dengan menampilkan keunggulan Indonesia di bidang UKM, pariwisata, kuliner dan juga mengadakan forum bisnis dengan jumlah pengunjung mencapai 68.000 pengunjung pada tahun 2016 dan meningkat menjadi 91.600 orang pada 2017," ungkap Menlu Retno 

Untuk menembus produk makanan Indonesia di Rusia, Indonesia saat ini telah memiliki Permanent display di Food City, yang merupakan display terbesar yang diperuntukkan bagi negara sahabat di ibukota Moskow. 

Pertemuan bilateral Menlu Retno dan Menlu Lavrov juga membahas kemungkinan Indonesia untuk dapat segera masuk melakukan Free Trade Agreement (FTA) dengan Eurasian Economic Union yang dimotori Rusia. "Menteri Perdagangan sudah berkirim surat pada bulan Mei lalu mengenai keinginan Indonesia untuk membuat FTA dengan Eurasian Economic Union," kata Menlu Retno. 

Selain pembicaraan bilateral, kedua Menlu juga membahas beberapa isu regional dan internasional di dunia.yang menjadi perhatian bersama. "Dalam pembicaraan tadi tentunya kita membahas beberapa isu regional dan internasional antara lain situasi di Semenanjung Korea, situasi di Laut Cina Selatan dan juga situasi di Timur Tengah," pungkas Menlu Retno L.P. Marsudi menutup pernyataan persnya. 

Selama kunjungan di Jakarta, Menlu Sergey Lavrov meresmikan Perwakilan Tetap Federasi Rusia untuk ASEAN dan bertemu Sekretaris Jenderal ASEAN di ASEAN Secretariat, Jakarta. Pemerintah Indonesia menyambut baik keputusan Rusia membuka Perwakilannya untuk ASEAN karena menunjukan kuatnya komitmen Rusia untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN dan berkontribusi bagi stabilitas, kemakmuran serta keamanan di kawasan.  

Selain Indonesia, Menlu Sergey Lavrov juga melawat ke Filipina, termasuk kegiatan pertemuan tahunan para Menlu ASEAN, dan Thailand dalam rangka memperkuat dialog dan kerjasama dengan negara anggota ASEAN. Sore hari ini, Menlu Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan menuju Bangkok sebagai bagian rangkaian kunjungannya tersebut. (p/ab)