Menlu-Presiden ICRC, Profil Kemanusiaan RI Tingkatkan Harapan Komunitas Global

By Admin

nusakini.com--Profil kemanusiaan Indonesia tingkatkan harapan komunitas internasional. Kapasitas, kemampuan, moderate approach dan pengalaman Indonesia merupakan modal bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam dinamika situasi kemanusiaan di kawasan dan global. 

Penghargaan terhadap Indonesia jadi topik hangat saat Menlu Retno L.P. Marsudi menerima kunjungan Presiden Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ ICRC) Dubes Peter Maurer, Jakarta (22/3).

Indonesia juga dipandang sebagai mitra penting ICRC mengingat dua pertiga wilayah operasional ICRC berada di negara-negara yang dominan penduduk Muslim-nya. 

“Indonesia dan ICRC perlu mempromosikan hubungan antara prinsip-prinsip kemanusiaan global dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang sesungguhnya,” tegas Menlu Retno dalam pertemuan itu.  

Disampaikan Menlu, kesiapan Indonesia untuk terus meningkatkan kemitraan dengan ICRC dalam memajukan penanganan isu-isu kemanusiaan di tingkat nasional, regional dan global. 

Menanggapi hal ini, Dubes Peter Maurer menyampaikan perlunya Indonesia dan ICRC mendefinisikan kembali dan mereposisi kemitraannya dalam arsitektur kemanusiaan global yang telah berubah. 

Dubes Maurer juga menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi poros bagi peningkatan kapasitas isu kemanusiaan di kawasan Asia Pasifik. Utamanya, terkait aksi kemanusiaan (humanitarian action) dan penanggulangan violent extremism (CVE). 

Dubes Maurer tengah melakukan kunjungan kerja ke Indonesia selama 4 hari (19 – 22 Maret 2017). Selama lawatan ini, Presiden ICRC ini telah melaksanakan rangkaian pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kepala POLRI, dan Sekretaris Jenderal ASEAN. 

Kunjungan Presiden ICRC ke Indonesia terakhir terjadi paska terjadinya bencana tsunami lebih dari satu dekade lalu. 

Misi kemanusiaan ICRC hadir di Indonesia pada tahun 1942, dan kemudian dikukuhkan melalui Memorandum of Understanding yang disepakati pada tahun 1977. 

Berdasarkan mandat kemanusiaannya, gerakan ICRC di Indonesia dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti peningkatan kapasitas aktor-aktor kemanusiaan di Indonesia dan pemberian dukungan layanan kesehatan, termasuk operasi katarak di beberapa wilayah rural Indonesia. (p/ab)