Menkominfo Saksikan Produk Alutsista Buatan Dalam Negeri

By Admin


nusakini.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyaksikan berbagai produk alutsista. Ikut mendampingi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo.

Bangsa Indonesia patut berbangga memiliki PT. Sari Bahari dan PT. Dahana yang mampu memproduksi alutsista untuk keperluan pertahanan kita, ungkap Pakde Karwo usai menyaksikan berbagai produk di PT. Sari Bahari Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Kamis (5/1/2017) pagi.

Senada dengan Pakde Karwo, Menko Perekonomian Darmin Nasution juga memuji perusahaan. "Ini bagus potensinya karena selama ini kan masih ngimpor. Harus dikembangkan," kata Darmin. Menurut Darmin, ada kemungkinan untuk pasar luar negeri. Jika pangsa pasar sangat mendukung perlu dibicarakan untuk tindak lanjutnya karena memang aturan masih belum memungkinkan.

Seusai mengunjungi PT. Sari Bahari, Pakde Karwo bersama tiga menteri melanjutkan kunjungan ke Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Jl. Veteran Kota Malang. Dalam acara tersebut akan dilaksanakan Orasi Ilmiah oleh Menteri Koordinator Bidang Perkonomian, Darmin Nasution dengan tema "Ekonomi Digital dan Kewirausahaan" dan dilanjutkan Diskusi Publik Kebijakan Pemerintah dengan Akademisi dan Kepala Daerah di Gedung Widyaloka, Unibraw. Bertindak sebagai pembicara dalam diskusi tersebut adalah Darmin Nasution, Menteri PUPR, DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Selama kunjungan, jelas Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Jatim Drs. Benny Sampirwanto, MSi, para menteri dan Gubernur Jatim Pakde Karwo menyaksikan berbagai produk PT. Sari Bahari. Mereka mendapatkan penjelasan aneka produk pertahanan yang meliputi roket dan bahan peledak.

Sejumlah selongsong bom antara lain dipakai untuk pesawat tempur Sukhoi. Pakde Karwo bersama para menteri juga melihat sejumlah dinamit yang diproduksi rekanan PT Sari Bahari, yakni PT Dahana. Dinamit itu dipakai oleh sejumlah perusahaan komersial terutama yang bergerak di sektor pertambangan.

PT. Sari Bahari merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1993 oleh Ir. Ricky Hendrik Egam. Perusahaan swasta ini telah ditunjuk dan mendapatkan ijin untuk memproduksi alutsista dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. PT. Sari Bahari memproduksi selongsong atau chasing aneka bom, sedangkan isinya yakni bom nya diisi oleh PT Dahana. Saat ini PT. Sari Bahari memproduksi alutsista seperti Bomb P-100 (practice bomb), Bomb P-250 (practice bomb), Bomb P-500 (live bomb), Warhead 70 mm (smoke/live), Missile Target Drone "Petir", Bomb P-100L (live), Smoke Warhead, Warhead 80 mm (smoke/live), Rocketpod (launcher) 7 tube. PT. Sari Bahari mempunyai workshop seluas 10.000 M2 yang berlokasi di area sekitar Air Base Indonesian Air Force, dengan jumlah karyawan profesional sebanyak 100 orang (p/mk).