Menkominfo: Pemerintah Dukung Sikap Masyarakat Perangi Hoax

By Admin


nusakini.com - Pemerintah concern terhadap munculnya informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya atau hoax. “Pemerintah concern terhadap merebaknya hoax di berbagai media sosial. Pemerintah bukan tidak ingin dikritik, kritik akan diterima oleh Pemerintah. Tetapi yang terutama adalah bagaimana Indonesia ini memiliki dunia maya yang lebih sehat, lebih bermanfaat, serta berkualitas bagi seluruh masyarakat, termasuk saya sendiri selaku menteri,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat menghadiri Deklarasi Masyarakat Indonesia Anti Hoax di Areal Car Free Day, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Minggu (8/1/2017).

Lebih lanjut Menkominfo Rudiantara menandaskan, “Apabila masyarakat ingin mengkritisi Pemerintah, misalnya saya selaku Menkominfo, boleh tanyakan kenapa pembangunan infrastruktur telekomunikasi lama dan terlalu birokrasi. Itu merupakan kritik. Akan tetapi, jika sifatnya bukan kritik yang mengandung provokasi dan propaganda, agitasi. Itu hoax, tidak ada kebenarannya.”

Rudiantara juga mengatakan bahwa Pemerintah dalam menanggulangi munculnya hoax di berbagai situs dan media sosial dilakukan penapisan atau pemblokiran. “Ini merupakan langkah akhir. Kenapa harus diblokir. Keberhasilan Pemerintah bukan karena jumlah banyaknya situs yang telah diblokir akan tetapi bagaimana masyarakat diharapkan bisa menapis sendiri sebelum menyampaikan, mendistribusikan konten itu. Pemerintah bukan senang justru sedih, kenapa situs sedemikian sangat banyak,” tandas Rudiantara.

Menkominfo lalu menghimbau, ”Daripada memilih atau menyebarkan konten yang tidak bermanfaat dan tidak benar dan bisa meni bulkan gibah. Alangkah lebih baik membuat konten yang bermanfaat. Misalkan kalau ahli masak, atau menjahit kemudian bisa posting hasilnya dan disampaikan kepada orang lain melalui konten.”

Sementara itu, Cendikiawan Muslim, Komaruddin Hidayat mengatakan bahwa hoax sangat berbahaya bagi masyarakat, itu ibarat narkoba dan pornografi. Masyarakat harus sadar, apabila dibiarkan yang hancur masyarakat itu sendiri. Hoax merupakan pembunuhan karakter yang ingin menjatuhkan dan memanipulasi dan dalam konteks agama sangat jelas, adalah fitnah. “Hoaxmerupakan sikap mental yang menghilangkan sikap integritas dan fairness. Media massa, dunia pedidikan dan orang tua harus bangkit harus menyadarkan hal ini,” tegas Komaruddin Hidayat.

Pada kesempatan yang sama, Penggagas Acara Deklarasi Masyarakat Anti Hoax sekaligus Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho mengatakan kegiatan ini merupakan aksi simpati untuk mengajak seluruh masyarakat agar peduli dan bersama-sama memerangi penyebaran informasi hoax yang marak di media sosial. Banyak informasi hoax yang viral di medsos kemudian memicu keributan bahkan merembet menjadi kerusuhan fisik. Hal ini menghabiskan energi, namun juga berpotensi mengganggu keamanan nasional,” pungkas Septiadji.

Deklarasi Masyarakat Indonesia Anti Hoax turut dihadiri pula sejumlah pejabat Kementerian Kominfo, antara lain Sekretaris Jenderal Farida Dwi Cahyarini, Dirjen Aptika Samuel Anjadi Pangerapan, Dirjen IKP Rosarita Niken Widiastuti serta Ses Ditjen Aptika Mariam F Barata. Tampak pula hadir para Duta Anti Hoax, artis Olga Lydia, sineas Nia Dinata, psikolog Ratih Ibrahim serta sejumlah pimpinan operator telekomunikasi. (p/mk)